Manusia Diprediksi Bakal 'Hijrah' ke Mars dalam Satu Dekade Ini
Mars dianggap sebagai tempat nyata yang akan dikunjungi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden sekaligus Chief Operating SpaceX Elon Gwynne Shotwell memprediksi manusia akan mulai "hijrah" ke Mars dalam satu dekade ini. Hal itu dia ungkapkan dalam wawancara dengan CNBC.
“Saya pikir kita perlu mendapatkan pengiriman besar ke Mars. Dalam lima atau enam tahun, orang akan melihat itu akan terjadi, Mars, sebagai tempat nyata yang akan dikunjungi,” kata Shotwell.
Prediksi tersebut diungkapkan kembali oleh Pendiri SpaceX, Elon Musk. Akhir tahun lalu dalam podcastnya, Lex Fridman meminta estimasi Musk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk orang bisa mendarat di Planet Merah itu.
“Kejadian terbaik sekitar lima tahun dan terburuk sepuluh tahun,” kata Musk.
Menurut Musk, perkiraan tersebut berdasarkan sejumlah faktor, seperti rekayasa roket SpaceX Starship yang akan membawa manusia ke Mars. “Optimasi dasar Starship adalah meminimalkan biaya per ton untuk mengorbit dan akhirnya biaya per ton ke permukaan Mars. Ada biaya tertentu per ton ke permukaan Mars di mana kita mampu membangun kota mandiri dan di atas itu kita tidak mampu melakukannya,” ujarnya.
Miliarder itu percaya melakukan teraformasi akan menjadi kunci untuk hidup di planet lain. Dia menjelaskan, teraformasi dapat mendukung kehidupan seperti di bumi. “Teraformasi akan terlalu lambat untuk menjadi relevan dalam hidup kita. Namun, kita dapat membangun basis manusia di sana dalam hidup kita,” ucap dia.
Misi Starship antar-planet paling awal dapat dilakukan pada 2024 atau 2026 ketika orbit bumi dan Mars sejajar. Koloni Mars sepenuhnya dapat didirikan sekitar tahun 2050 meskipun semuanya mungkin tidak berjalan mulus.
Dilansir Independent, Senin (9/5/2022), menurut tes isolasi 120 hari yang disebut Proyek Sirius, pemukim Mars dapat tumbuh semakin mandiri dan perlahan-lahan dapat berhenti berbagi informasi dengan kontrol misi. Selama pengujian dengan menciptakan ruang bertekanan, operasi pendaratan, dan penundaan lima menit antara subjek dan kontrol misi, ditemukan kru dengan cepat berfungsi dengan percaya diri dan bekerja secara kolaboratif.
“Karakteristik komunikasi anggota kru dengan kepribadian, jenis kelamin, dan budaya yang berbeda menjadi sama selama misi,” kata rekan penulis Dmitry Shved dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan Institut Penerbangan Moskow.