Empat Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi sering disebabkan gaya hidup tak sehat seperti pola makan buruk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disfungsi ereksi merupakan keluhan yang tidak asing bagi pria. Ada banyak sekali faktor yang dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Menurut Lloyds Pharmacy, ada empat makanan yang harus Anda batasi untuk mengurangi risiko. Sangat normal, kadang-kadang gagal mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Namun jika masalahnya terjadi terus-menerus, itu bisa menandakan Anda mengalami disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi sering disebabkan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk. Pilihan pola makan tentu dapat meningkatkan risiko pria mengalami disfungsi ereksi.
Karena disfungsi ereksi adalah masalah terkait aliran darah, pembuluh darah harus dalam keadaan sehat. "Untuk itu, dengan makan makanan sehat mengurangi risiko masalah vaskular umum yang disebabkan kolesterol tinggi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, dan obesitas," menurut Lloyds Pharmacy dilansir di laman Express, Rabu (11/5/2022).
Untuk kesehatan tubuh, Anda harus mencoba membatasi empat jenis asupan daging merah, susu penuh lemak, makanan atau minuman manis, dan makanan dengan lemak tidak sehat yang berlebihan. Sebaliknya, diet Mediterania rendah daging merah dapat membantu menangkal disfungsi ereksi.
Itulah kesimpulan dari penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Jama Network Open. Studi ini berusaha menilai hubungan antara kepatuhan terhadap indeks kualitas diet berdasarkan pola makan sehat dan disfungsi ereksi pada pria.
Para peneliti memfokuskan pada 21.469 pria dalam studi tindak lanjut profesional kesehatan. Studi ini dibentuk untuk mengevaluasi serangkaian hipotesis tentang kesehatan pria yang menghubungkan faktor nutrisi dengan kejadian penyakit serius, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Para peneliti menemukan kualitas diet yang lebih tinggi, berdasarkan kepatuhan terhadap diet Mediterania atau Diet Alternatif Sehat Indeks 2010 dikaitkan dengan tingkat disfungsi ereksi yang lebih rendah.
Pola makan ini menekankan pada konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan ikan, atau sumber lemak rantai panjang lainnya, serta menghindari daging merah dan olahan. "Studi kohort ini menemukan, kepatuhan terhadap pola diet sehat dikaitkan dengan risiko disfungsi ereksi yang lebih rendah, menunjukkan pola diet sehat dapat berperan dalam menjaga kesehatan ereksi,” tulis penelitian itu.
Melihat perubahan setelah mengubah pola makan itu sepenuhnya tergantung pada individu. "Keparahan disfungsi ereksi sebelum mengubah diet Anda dan masalah kesehatan utama lainnya akan memengaruhi ini," kata Lloyds Pharmacy.
Badan kesehatan itu menjelaskan, jika Anda tidak melihat perubahan, pertimbangkan faktor gaya hidup lain yang mungkin juga memengaruhinya seperti, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan narkoba. Jika perubahan sederhana tidak mengatasi masalah, maka dokter mungkin merekomendasikan intervensi yang lebih spesialis.
Menurut National Health Service (NHS), obat-obatan seperti sildenafil (dijual sebagai viagra) juga sering digunakan dokter untuk mengobati disfungsi ereksi. Ini juga tersedia di apotek. Karena perubahan peraturan, Anda tidak lagi memerlukan resep untuk mendapatkan sildenafil.
"Tetapi Anda harus berkonsultasi dengan apoteker untuk memastikan aman bagi Anda untuk meminumnya," kata badan kesehatan itu.
Ada obat serupa lainnya yang disebut tadalafil, vardenafil, dan avanafil yang bekerja dengan cara sama. "Anda masih memerlukan resep untuk mendapatkan obat-obatan ini," ujar NHS.