Kata Golkar Soal Airlangga Dinilai Bakal Capres Peredam Polarisasi Politik 2024
Airlangga dinilai bisa meredam polarisasi pada pilpres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai Airlangga Hartarto bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarisasi di tengah masyarakat. Khususnya labelisasi ’cebong’ dan ‘kadrun’ yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
"Bisa saja Airlangga itu mengurangi polarisasi karena tidak masuk dalam lingkungan itu,” ujar Adi saat diminta komentarnya terkait pertemuan AH dan AHY belum lama ini.
Menurutnya, silaturahmi politik antar kedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar. Apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi. "Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan," ucap Adi.
Menanggapi hal tersebut, politikus Golkar Ridwan Bae menegaskan, sosok Airlangga Hartarto berada di luar polarisasi politik berlabel cebong dan kadrun. Menurut dia, Airlangga bakal menjadi calon presiden yang bisa meredang tensi tinggi keterbelahan masyarakat selama ini.
Anggota Komisi V DPR RI ini mengatakan, Airlangga memiliki kemampuan memimpin dari berbagai aspek. Termasuk soal ekonomi, politik dan sosial.
“Pak Airlangga negarawan tulen sehingga tidak masuk dalam kelompok cebong atau kadrun. Dia berada dilurus ke depan bagaimana bangsa ini maju, rakyatnya sejahtera,” kata Ridwan saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).
Ridwan melanjutkan, kapasitas Airlangga sebagai negarawan dan pemimpin masa depan tak bisa diragukan lagi. Buktinya, kata dia, Airlangga diberikan tugas berat menjadi Menko Perekonomian dan KPC PEN. “Dia jalan kan secara tulus tanpa melihat polarisasi,” imbuhnya.
Ridwan menambahkan, Airlangga tokoh yang paling pas saat ini untuk menjawab tantangan bangsa Indonesia ke depan. Dia melihat, Airlangga figur yang bakal mampu melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi demi menyelesaikan segala persoalan bangsa.
“Saya percaya karena begini, selama kepemimpinan Jokowi dia ikut serta. Maka berarti semua yang positif dilakukan Jokowi akan dijalankan disempurnakan semua. Sementara yang negatif pasti akan ditinggalkan,” jelas Ridwan yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Sultra ini.
Perihal pasangan Airlangga di Pemilu 2024, dia menyerahkan sepenuhnya kepada partai dan koalisi. Namun dia yakin, sosok Airlangga mampu berpasangan dengan siapa saja.
Begitu pula dengan mencari rekan koalisi, Ridwan menilai, Airlangga tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan para pimpinan partai. Sehingga komunikasi yang akan dilakukan Golkar dengan partai manapun akan berjalan baik.
“Komunikasi dengan seluruh partai tidak ada perbedaan mencolok,” katanya.