Ukraina Dapat Tambahan Bantuan Militer Rp 7,6 Triliun dari Uni Eropa

Dukungan militer itu akan diberikan dalam bentuk persenjataan berat.

EPA-EFE/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAINE
Sebuah foto selebaran yang dirilis oleh layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 10 Mei 2022 menunjukkan tim penyelamat bekerja di lokasi serangan rudal di kota pelabuhan Ukraina selatan Odesa, Ukraina, 09 Mei 2022. Menurut pihak berwenang Ukraina, satu satu orang tewas dan sedikitnya dua lainnya luka-luka akibat penembakan di Odesa pada 09 Mei malam. Sebuah pusat perbelanjaan dan tiga gudang terkena tembakan, layanan darurat menambahkan. Pada tanggal 24 Februari, pasukan Rusia menyerbu wilayah Ukraina memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WEISSENHAUS  -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat menyebutkan bahwa EU akan memberikan tambahan bantuan militer senilai 500 juta euro (sekitar Rp7,61 triliun) untuk Ukraina. Borrell juga yakin bahwa kesepakatan bisa dicapai dalam beberapa hari mendatang untuk menyetujui embargo atas minyak Rusia.

Baca Juga


Ketika berbicara kepada para wartawan di sela pertemuan menteri luar negeri negara-negara G7 di Jerman utara, Borrell mengatakan dukungan militer itu akan diberikan dalam bentuk persenjataan berat, seperti tank dan artileri.

Dengan bantuan tambahan tersebut, total dana dukungan yang dikeluarkan kelompok negara-negara Eropa itu menjadi dua miliar euro (sekitar Rp30,43 triliun)."Dorongan baru bagi bantuan militer. (Akan memberikan) tekanan lebih kuat terhadap Rusia dengan sanksi ekonomi dan melanjutkan pengucilan internasional terhadap Rusia serta menandingi misinformasi," ujarnya.

Borrell mengatakan ia juga merasa optimistik bahwa embargo yang dikenakan EU atas minyak Rusia juga akan disetujui dalam hari-hari mendatang."Saya yakin bahwa kita akan mencapai kesepakatan. Kita memerlukan dan akan memilikinya. Kita harus menghilangkan ketergantungan minyak dari Rusia," katanya.

"Kalau kesepakatan tidak tercapai pada tingkat duta besar, pada Senin para menteri ketika mereka bersidang mereka harus memberikan dorongan politis."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler