Mentan SYL Optimistis PMK Dapat Segera Diatasi

Menurut Mentan, PMK bisa disembuhkan melalui tiga strategi

ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) melihat kondisi hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022). Dalam kunjungannya, Syahrul Yasin Limpo memastikan kondisi terkini hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku milik peternak setempat itu mulai pulih dan membaik.
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku optimistis penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat. Karena itu, SYL mengajak agar semua pihak turun langsung dan terlibat aktif dalam menekan jumlah penularan. Menurutnya, penyakit tersebut bisa disembuhkan melalui tiga strategi.

Baca Juga


Pertama, kata SYL, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan, kedua menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan, dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK. "Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembukan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujar SYL, Rabu (18/5/2022).

SYL mengatakan berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran selama ini, penyakit PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.

"Sekali lagi PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia. Kedua, jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Qurban dan meski ada PMK pasokan sapi yang ada tidak bersoal," jelasnya.

Di sisi lain, Kementan juga telah membangun posko pengaduan dan crisis center PMK. Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622. Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.

 

"Oleh karena itu jajaran Kementan siaga 1 dan lintas sektor dibawah jajaran Dirjen terus bekerja. Alhamdulillah skarang tren penyebarannya sudah menurun," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler