Menulis Puisi dengan Bebas

Menulis Puisi dengan Bebas

Puisi dan Sastra
Rep: Eva Nurliana, S.Pd Red: Retizen
Dok.wikipedia.

Sudah lama aku suka puisi. Suka membaca dan menulis. Lama sekali. Mungkin sejak era 90an. Terkadang menulis puisi seperti membebaskan diri sendiri. Mungkin tepatnya memilih waktu untuk sendiri di tengah laju hidup yang padat, dan penuh tuntutan tanggung jawab.


Ya. Puisi sebagai medium ungkap.nilai sastranya otonom dan memiliki khas atau prosedur yang bebas, walau kadang tidak terikat juga.

Teknik yang populer adalah menulis puisi dengan bebas. Tidak mesti menunggu momentum. Walau itu perlu. Tapi menulis puisi dengan bebas, seperti mengaduk peristiwa dan meracik maknanya untuk satu keperluan.

Keperluan itu mungkin obsesi, semangat dan nilai nilai serta upaya perbaikan sosial dan semacamnya.suatu idealisme.

Jadi, menulis puisi dengan bebas adalah dengan membiarkan energi ide dan kata mengalir membentuk peristiwa, atau ianya merefleksikan suatu peristiwa(kontekstual) yang menjadi pesan. Berisi gairah, perspektif dan nilai kebaikan. Di situlah keindahannya.

sumber : https://retizen.id/posts/139351/menulis-puisi-dengan-bebas
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler