Naskah Khutbah Jumat: Kerugian Bagi Pendendam

Dendam merupakan sifat yang berbahaya.

www.pixabay.com
Naskah Khutbah Jumat: Kerugian Bagi Pendendam
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kholis Sosiawanto, Sekretaris PDM Cilacap

Baca Juga


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبرَكَاتُهْ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يوْمِ القِيَامَةِ.

أَمَّا بعْدُ، فيَا أَيهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ، اُوْصِيْكُمْ وَنفْسِىْ بِتقْوَى اللهِ، فقَدْ فَازَ الْمُتقُوْنَ.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Alhamdulillah, pada siang ini kita masih mampu bersimpuh untuk melakukan sebagian ketaatan kita kepada Allah SwT, yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan berbagai macam nikmat-Nya kepada kita semua.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Dan mudah-mudahan dengan izin Allah SWT kita akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.

Selanjutnya kami mengajak kepada kita semua untuk senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Suatu ketakwaan yang menjadikan kita sebagi orang yang terhindar dari penyakit hati, khususnya dendam dan iri dengki.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Salah satu penyakit di dalam hati yang sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang adalah adanya rasa dendam. Dendam adalah rasa marah dalam diri seseorang yang sangat kuat dan disertai dengan keinginan kuat untuk membalas atau menyakiti orang lain.

Suatu perasaan ingin membalas perbuatan orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan. Adalah suatu hal yang sangat manusiawi, ketika seseorang diperlakukan tidak baik atau disakiti oleh orang lain kemudian timbul perasaan tidak nyaman dan terkadang membuat bekas luka di dalam hati.

Lebih-lebih jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat dipercaya. Namun jika hal tersebut menimbulkan rasa dendam dan ingin membalas untuk menyakitinya, maka itu merupakan sifat yang berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Ada banyak kerugian bagi orang yang mempunyai perangai pendendam, antara lain:

Pertama, dibenci oleh Allah, sebagaimana sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ

“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim).

Pendendam dibenci Allah karena selalu menyimpan keburukan dalam hatinya, seorang yang memiliki dendam selalu berupaya agar orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan balasan yang setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikian juga menunjukkan bahwa orang tersebut tidak atau kurang beriman pada hari akhir yag telah dijelasan oleh Allah akan mendapat keadilan bagi semua hamba Nya, barang siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan membalasnya di akherat.

Kedua, dendam akan memutus silaturahmi, dan menumbuhkan permusuhan. Sudah barang tentu kalau seseorang menaruh dendam kepada orang lain, maka secara otomatis hubungan persaudaraan dan kasih sayang akan terputus. Dan orang memutus silaturrahmi diancam tidak akan masuk surga sebagaimana sabda Nabi saw dari Jubair bin Muth’im ra.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ، يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

‘Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi’. (Muttafaq ‘Alaihi).

Dendam membuat hubungan menjadi renggang dan silaturahmi terputus. Orang yang menaruh dendam kepada seseorang, maka dia akan selalu berusaha untuk menghindar bertemu dengannya. Dendam membuat keburukan yang tiada henti satu sama lain.

Jika ada dua orang terlibat pertengkaran dan kemudaian mereka saling menyimpan dendam, maka akan terjadi permusuhan, dan pertengkaran akan terus terjadi. Akibatnya keduanya sama-sama berdosa akibat dendam yang terus mereka lakukan, karena mereka selalu meniatkan keburukan bagi yang lain.

Oleh karena itu Allah telah memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan permusuhan itu melalui firman-Nya dalam QS. Fushshilat ayat 34 :

وَلَا تَسۡتَوِي ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِي بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُۥ عَدَٰوَةٞ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٞ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (QS Fushshilat : 34).

Kita sangat yakin akan kebenaran janji Allah sebagimana ayat tadi. Suatu kejahatan apabila dibalas dengan kebaikan maka akan selesai, bahkan orang yang tadinya saling bermusuhan, akan berubah seolah-olah menjadi teman yang sangat setia. Jikalaupun mendapatkan kejahatan yang berulang, Allah yang akan menunjukkan kebenaranya dan orang yang memaafkan akan mendapat pahala kebaikan.

Namun sebaliknya, jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, perbuatan tersebut tidak akan berhenti, akan terus timbul permusuhan dan terus menerus mengalirkan dosa diantara keduanya. Perbuatan tersebut akan menyebabkan kedua orang tersebut jauh dari kedamaian.

 

Ketiga, kerugian bagi orang yang dendam ialah akan mudah timbul iri dengki, dan akhirnya kebaikan-kebaikan yang telah dia amalkan akan hangus terbakar.

Ketika di dalam hati sesorang terdapat rasa dendam, maka akan sulit untuk melihat kebahagiaan orang lain. Ketika orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan rejeki atau anugrah dari Allah, orang yang memiliki rasa dendam akan merasa iri dan dengki dengan rejeki tersebut dan berusaha mengambil atau menghilangkan kebahagiaan orang lain dengan cara apapun. Yang dia inginkan hanyalah keburukan bagi orang lain. Jika sifat dengki tersebut menempel pada seseorang, maka dapat mengakibatkan sirnanya pahala kebaikan-kebaikan yang pernah ia amalkan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw :

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ

Artinya: “Jauhilah hasad (dengki), kerana hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Untuk itu mari kita renungkan firman Allah SwT di dalam QS. Ali ‘Imran ayat 133-134 :

وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali ‘Imran ayat 133-134)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَنِ ا لْعَظِيْمِ، وَنَفعَنِيْ وَ إِيَّاكُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ الايات والذِكْرِ الحْكِيْمِ، وتقبل الله منا ومنكم تلاوته، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

 

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريْـكَ لَهُ، الْمَلِك ُالْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. وَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَى نَبِيِّـنَا مُحَمَّدٍ، وَعَليَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجمعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Sebagai penutup, kita berharap semoga Allah SwT senantiasa membimbing kita menuju jalan-Nya yang lurus dan selalu meridhai setiap langkah kita. Amien.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَعْوَاتِ. اللّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِهِمْ الْإِيْمَانَ وَالحِكْمَةَ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يَشْكُرُوْا نِعْمَتَكَ الَتِي أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ.

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ ، وَجَنِّبْنَا الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ، وَبَارِكْ لَنَا فيْ أَسْمَاعِنَا ، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوْبِنَا ، وَأَزْوَاجِنَا ، وَذُرِّيَّاتِنَا ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِيْنَ لِنِعْمَتِكَ ، مُثْنِيْنَ بِهَا ، قَابِلِيْهَا ، وَأَتَمَّهَا عَلَيْنَا

اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيِنَ، وَ اخْذُلْ مَنْ خَذَلَ المُسْلِمِيْنَ, وَاهْلِكِ الكِفِرِةِ وِ المُشْرِكِيْنَ, أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ, وَاجْعَلْنَا مِنَ الصَّابِرِيْنَ, وَ اجْعَلْنَا مِنَ المُفْلِحِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, َقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ, وَ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

 

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler