Frislly Herlind Turut Komentari Keaslian Cerita KKN di Desa Penari

Banyak selebriti Tanah Air mengomentari keaslian cerita KKN di Desa Penari

KKn di Desa Penari 2022
Rep: viva.co.id Red: viva.co.id

VIVA – Film KKN di Desa Penari berhasil menduduki peringkat sebagai film horor Indonesia terlaris sepanjang masa dengan total 7 juta penonton sampai Kamis, 19 Mei 2022 kemarin. Dengan kepopuleran film tersebut, banyak dari kalangan selebriti Tanah Air yang turut mengomentari keaslian cerita yang diangkat ke dalam film tersebut. 


Terbaru seorang indigo yang sudah dikenal publik, Frislly Herlind, turut mengomentari film tersebut. Frislly menyebut bahwa kejadian mistis yang terjadi ketika KKN di Indonesia sudah jamak terjadi. Terlebih, akun Twitter SimpleMan memang kerap mengangkat kisah yang tidak jauh dengan kehidupan sehari-hari. 

"Kalau menceritakan cerita KKN, KKN itu kan sebenernya dialami sama banyak orang. Hal-hal mistis ini di Indonesia banyak banget terjadi. Tapi tokoh dari SimpleMan memang menceritakan hal yang dialami oleh sekitarnya," ucap Frislly Herlind seperti dikutip dari kanal YouTube OPRA Entertainment pada Jumat, 20 Mei 2022. 

Frislly juga memperkirakan bahwa sosok di balik akun Twitter tersebut mempunyai kepekaan terhadap makhluk-makhluk tidak kasat mata seperti dirinya. Karena itu, Frislly merasa bahwa sosok SimpleMan tidak mengada-ngada soal keaslian dari cerita KKN di Desa Penari tersebut.

"Jadi kalo ditanya tentang kebenaran dari KKN ini sendiri, ini adalah cerita yang real," ucap Frislly. 

Walaupun demikian, Frislly mengungkapkan bahwa cerita tersebut juga dilengkapi dengan bumbu-bumbu tambahan, “memang ada bumbu-bumbu tambahan.Karena untuk dibuat sebuah buku atau karya, itu pasti butuh (bumbu) dong. Kalo misalnya ceritanya cuma 10 menit atau berapa menit, nggak mungkin kalian tonton,” ujar perempuan yang dikabarkan dekat Jordi Onsu tersebut. 

Calvin Jeremy yang menjadi pemeran karakter Anton dalam film tersebut menilai, kisah yang disajikan dalam film horor KKN di Desa Penari adalah benar seperti cerita aslinya. Rentetan dalam sebuah film menjadi hilang di film arahan Awi Suryadi tersebut. 

"Ceritanya itu seperti memvisualisasikan cerita orang. Jadi tidak ada perkenalan karakter yang dalam, solusi sebuah masalah, bahkan endingnya seperti itu. Memang ini ceritanya bisa jadi benar-benar nyata," jelas Calvin Jeremy. 

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Berita Terpopuler