Jokowi Ingatkan Warga Jangan Pakai Uang Bansos untuk Beli Pulsa dan Rokok
Jokowi menyalurkan BLT minyak goreng dan bansos di Pasar Muntilan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dan bansos (bantuan sosial) jenis lainnya kepada warga di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (22/5). Kepada para penerima, Jokowi mengingatkan agar dana bantuan itu tak digunakan untuk membeli rokok.
"Ibu-ibu, bantuan tidak boleh untuk membeli pulsa, beli rokok ya. Untuk membeli kebutuhan pokok dan mendesak ya," kata Jokowi kepada para penerima bansos, sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementerian Sosial.
Para penerima pun mengiyakan perintah Presiden itu. Salah satu di antaranya adalah Rindayani Wijiarti (38 tahun) yang mengaku akan menggunakan dana bansos untuk tambahan modal usaha katering dan lumpianya. Sebab, usahanya itu sempat goyah terdampak pandemi dan kenaikan harga minyak goreng.
"Terima kasih untuk Pak Jokowi dan Bu Risma. Bantuan ini untuk nambah modal usaha," kata perempuan berusia 38 tahun itu.
Menteri Sosial Tri Rismaharini juga sudah berulang kali mengingatkan penerima bansos agar tak menggunakan dana bantuan untuk membeli rokok. Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan Kemensos terhadap keluarga penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2021, diketahui bahwa dana bantuan paling banyak dibelikan untuk beras dan di urutan kedua untuk rokok.
"Jadi penyelesaian kemiskinan itu semakin jauh (karena uang bansos untuk beli rokok). Padahal, uang negara keluar semakin banyak," kata Risma pada akhir 2021.
Dalam penyerahan bantuan hari ini di Pasar Muntilan, Jokowi yang didampingi Risma tak hanya menyalurkan BLT minyak goreng, tapi juga bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) untuk kelompok rentan, bantuan PKH, dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Presiden juga menyerahkan Bantuan Modal Kerja (BMK). Total bantuan yang diserahkan adalah sebesar Rp 250.222.000.
Risma mengatakan, meski ditargetkan rampung sebelum Lebaran, penyaluran BLT minyak goreng masih dilaksanakan karena banyak penerima yang pulang kampung sebelum hari raya. Penyaluran juga masih berlangsung di daerah terluar, terdepan, dan terpencil (3T).