Anies Baswedan: Fahmi Idris Pemuda Pemberani di Zamannya
Fahmi Idris dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ahad.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa sosok almarhum Fahmi Idris begitu sangat mencintai Indonesia. Kesan itu didapat Anies dari interaksinya selama ini, terutama saat mulai bertugas di Jakarta.
"Selama saya bertugas di Jakarta, interaksi dengan beliau adalah interaksi yang penuh dengan pesan. Beliau berbicara tentang masa depan," kata Anies di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ahad (22/5/2022).
Anies mengatakan, Fahmi Idris selama hidupnya telah menghibahkan pikiran, tenaga, dan hartanya untuk kemajuan umat dan bangsa Indonesia. Ia menyebut, Indonesia mencatat aktivis Angkatan 66 itu berjuang untuk menghadirkan kemajuan perubahan.
Menurut Anies, Fahmi merupakan pemuda pemberani di zamannya, aktivis yang dapat berjalan dengan profesi sebagai pengusaha, menteri dengan jiwa aktivis yang mencintai Indonesia hingga ketua laskar Arif Rahman Hakim. Atas nama warga DKI Jakarta, Anies mendoakan almarhum Fahmi Idris agar diampuni segala dosa-dosanya dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Anies juga berharap keluarga yang ditinggalkan agar terus menjaga nama baik almarhum, agar menjadi amal dan pahala. Almarhum Fahmi Idris dimakamkan di Flat 048 blok A1 Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ahad.
Sebelum dibawa ke TPU Tanah Kusir, jenazah Fahmi Idris disemayamkan di rumah duka di Jakarta Selatan. Sejumlah tokoh politik hadir di rumah duka ialah Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.
Profesor Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB pada Ahad (22/5/2022). Almarhum merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Ke-20 era Presiden BJ Habibie. Selanjutnya Menteri Perindustrian Indonesia Ke-22 pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).