Bintang Timnas Basket: Medali Emas Ini Impian Orang Tua

Prastawa adalah anak dari dua pebasket Indonesia.

ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pebasket Indonesia Andakara Prastawa (kanan) mendapatkan kawalan pebasket Vietnam Justin Young Duong (kanan) dalam laga lanjutan cabang basket SEA Games 2021, di Thanh Tri District Sporting Hall, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2022). A
Rep: Fitrianto Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lahir dari orang tua pemain basket, membuat Andakara Prastawa memiliki kemampuan di atas rata-rata khususnya tembakan tiga angka yang menjadi senjata utamanya. Putra dari pasangan Rastafari Horongbala dan Yulisa Rastafari ini tampil cemerlang. Ditemui di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Selasa (24/5/2022), shooter andalan Indonesia tersebut mengungkapkan mengenai medali emas yang diraihnya adalah bukan hanya impiannya saja.

Baca Juga


"Pastinya seneng banget ya, itu impian ortu dan kita dari dulu pengen liat Indonesia dapat emas dan Indonesia Raya berkumandang di SEA Games. Tapi kita masih harus tetap fokus target ke depan," ujarnya.

Mengenai kualitas tim saat ini dan saat kualifikasi, Prastawa mengakui, itu tak lepas karena ada kehadiran Marques Bolden dan Derrick Michael. Kita juga sama-sama terus dalam tiga tahun terakhir. Memang komposisi ini kayaknya pas banget dan kami mainnya having fun aja di  SEA Games," ujar dia.

Tentang kehadiran Bolden, ia mengakui sosok naturalisasi itu penting. "Ya orangnya juga bukan orang yang merusak suasana, soalnya kami lima gim tidak ada dia, baik-baik juga, tapi dengan adanya dia jelas jadi kekuatan tambahan  buat tim. Dia orang yang tepat untuk kita saat ini," kata Prastawa.

Saat kualifikasi FIBA World Cup serta IBL Prastawa tampil di bawah permainan terbaiknya. Sehingga banyak kritik dari para penggemar basket. "Sebenernya bukan membuktikan sih, tapi saya lebih ingin kasih tahu Indonesia menang. Sebenarnya mau siapapun yang main, yang penting Indonesia menang, tidak masalah mau semua orang ngejek tetapi bisa dapat emas, itu tidak masalah," kata dia 

"Tapi ya moral of the story-nya ya kalian dukung ajalah siapapun yg di timnas. mungkin bisa terjadi pada yang lain tapi mengapa tidak didukung aja? kenapa harus dikritik, di-bully? Untuk apa tapi ya itu sih jadi motivasi aja untuk menjadi lebih baik. Tapi sebenarnya ya lebih baik tidak seperti itu," kata Prastawa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler