Raih Golden Boots Pertama Sebagai Pemain Asal Asia, Son: Spurs Selalu Mendukung Saya

Son jadi top skorer tanpa ada satu gol pun yang dicetak dari tendangan penalti.

Nigel French/PA via AP
Son Heung-min Tottenham Hotspurs dengan penghargaan sepatu emas Liga Primer Inggris setelah pertandingan sepak bola Liga Inggris melawan Norwich City di Carrow Road, Norwich, London, Ahad, 22 Mei 2022.
Rep: Eko Supriyadi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua gol Son Heung-min ke gawang Norwich City, Ahad (22/5) lalu, membuatnya memenangkan gelar Golden Boots (Sepatu Emas) Liga Primer Inggris musim ini. Penyerang Tottenham Hotspur itu akhirnya menjadi pemain Asia pertama yang merengkuh penghargaan tersebut.

Dua gol pemain asal Korea Selatan itu membuatnya mengoleksi 23 gol di liga untuk musim 2021/2022. Jumlah itu sama dengan torehan penyerang Liverpool, Mohamed Salah.

Namun yang membuat Son dianggap lebih hebat adalah dari total 23 gol tersebut tidak ada yang dicetaknya dari titik putih. Sangat jarang seorang penyerang bisa mendapatkan penghargaan Sepatu Emas, tanpa ada satu gol pun yang dicetak dari tendangan penalti.

Son juga menjadi pemain Spurs ketiga yang memenangkan Sepatu Emas di era Liga Primer Inggris, setelah Teddy Sheringham di periode pertama kompetisi tersebut pada 1992/1993, lalu Harry Kane yang sudah tiga kali mendapatkan Golden Boots.

Son sebenarnya bisa saja melewati jumlah gol Salah, jika bisa memanfaatkan sejumlah peluang mudah saat timnya menang 5-0 di Carrow Road. Namun, Son justru mencetak gol dari peluang tersulit yang didapatnya dalam pertandingan.

Walaupun, Son juga dinilai tertolong dengan keputusan Pelatih Liverpool Juergen Klopp yang tidak memainkan Salah sejak awal pertandingan melawan Wolves.

''Saya sangat senang dan sangat berterima kasih kepada tim. Mereka membantu saya sepanjang musim, terutama dalam pertandingan hari ini. Karena setelah kami unggul 3-0, semua orang seperti bilang, 'Ayo Sonny, Anda harus melakukannya. Anda pantas mendapatkan ini', dan saya sangat menghargai itu,'' ujar Son dikutip dari laman resmi Spurs, Selasa (24/5).

Bukan hanya sebagai pencetak gol terbanyak. Son juga menjadi meraih predikat Player of the Season, setelah pertandingan kandang terakhir Spurs melawan Burnley.

Dengan jatuhnya Golden Boots ke tangan pemain berusia 29 tahun itu, terlepas jadi pemenang bersama dengan Salah, Spurs paling tidak mendominasi torehan top skorer dua musim beruntun, setelah musim lalu didapat oleh Harry Kane.

Pelatih Spurs, Antonio Conte, mengungkapkan kalau ia minta pemainnya untuk membantu Son mencetak gol dalam pertandingan melawan Norwich. Terlepas dari keharusan skuadnya untuk menang demi bisa mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.

''Jika ada kemungkinan untuk membantu Sonny menjadi pencetak gol terbanyak di liga, maka kami akan melakukannya dengan senang hati. Dia mencetak dua gol dan bisa mencetak lebih banyak lagi,'' kata Conte dikutip dari Football-London.

Conte mengakui Son memang selalu bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. Mantan pelatih Inter Milan itu melihat Son punya kemauan yang besar untuk mencetak gol, ditambah oleh keinginan rekan-rekannya untuk membantunya menjadi top skorer.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler