Pemkot Surabaya Bantu Peralatan kepada Pembuat Tempe
Bantuan yang diberikan ini agar kualitas produk semakin baik.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya membantuperalatan berupa 15 tungku untuk merebus kedelai dan lima unit mesin pemecah kedelai kepada pembuat tempe.
"Alhamdulillah, di tengah meningkatnya harga kedelai, pemerintah membantu kami alat berbahan stainlis. Dengan alat ini, biaya proses produksinya semakin murah dan lebih efisien," kata Ketua Kelompok Pembuat Tempe Sukomanunggal, Markuatdi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022).
Penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diberikan kepada warga Kampung Tempe Sukomanunggal, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya.
Dia mengatakan dengan adanya bantuan alat untuk merebus dan pemecah kedelai itu, proses produksi akan semakin cepat dan bisa memproduksi lebih banyak lagi daripada biasanya. Selain itu, tingkat kematangan tempe juga bisa merata dan lebih baik.
Menurut Markuat, jika dibandingkan sebelumnya yang menggunakan bejana berbahan besi, prosesnya memakan waktu lebih lama dan biaya produksinya juga mahal. Karena dengan bejana besi tingkat kematangan kedelai ketika direbus tidak bisa merata dan hasilnya menjadi kurang baik.
"Hasilnya lebih bagus, lebih cerah, proses kematangannya merata. Selain itu kurang higienis, karena kan kami sebelumnya memakai drum bekas oli dan minyak," katanya.
Dengan adanya peralatan tersebut, dia mengaku sangat terbantu, terutama bagi 12 orangyang ada di Kampung Tempe Sukomanunggal.
Dia berharap, setelah menerima bantuan alat tersebut Pemkot Surabaya bisa memberikan pendampingan dan membantu jangkauan pemasaran produk UMKM kampung tempe di Kota Pahlawan itu.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, tujuan pemberian bantuan alat pengolahan tempe itu untuk meringankan beban di tengah meningkatnya harga kedelai.
Selain itu, lanjut dia, bantuan yang diberikan ini agar kualitas produk semakin baik dan menyejahterakan warga kampung tempe. "Pendampingan terus kami lakukan, salah satunya mendapatkan harga kedelai langsung dari distributornya. Jadi ini masih kami carikan aksesnya," kata Yos.
Bukan itu saja, lanjut dia, apabila ada toko modern atau toko-toko lainnya yang menjual dan membutuhkan tempe, maka itu tugas Dinkopdag Surabaya untuk memastikan bahwa tempe yang dibutuhkan itu berasal dan mengambil dari Kampung Tempe Sukomanunggal.
"Jadi bukan hanya pendampingan, tapi juga memperluas jangkauan penjualan tempenya," kata Yos.