Ini yang Dirasakan Pasien Saat Kena Cacar Monyet

Kasus cacar monyet di berbagai negara terus bertambah.

(CDC via AP)
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temuan kasus cacar monyet di dunia kini terus bertambah. Di Inggris, misalnya, telah ditemukan tujuh kasus baru sehingga total kasus cacar monyet di negara tersebut bertambah jadi 78 kasus. Apa yang sebenarnya dirasakan para pasien saat terkena cacar monyet?

Dokter hewan Kurt Zaeske merupakan salah satu orang yang pernah terkena cacar monyet. Zaeske tertular penyakit ini ketika ada wabah cacar monyet terbesar di Amerika Serikat pada 2003 lalu.

Zaeske yang kini menetap di Wisconsin, AS, tersebut mengatakan dirinya tertular cacar monyet setelah menangani prairie dog yang sakit di peternakan. Meski memiliki kata "anjing" (dog) dalam namanya, hewan ini sebenarnya merupakan spesies tupai.

Zaeske lalu meresepkan antibiotik untuk mengobati hewan-hewan tersebut. Namun, beberapa hari setelahnya, Zaeske dihubungi oleh pemilik peternakan bahwa dirinya dan saudara perempuannya juga jatuh sakit.

"Tiba-tiba, saya juga merasa tidak enak badan," kata Zaeske, seperti dilansir Express, Jumat (27/5/2022).

Beberapa gejala awal yang dirasakan oleh Zaeske adalah demam, pening atau perasaan seperti akan pingsan, mual, dan lelah yang terus-menerus. Saat itu, Zaeske merasa sangat khawatir karena dia tak tahu penyakit apa yang mungkin mengenainya.

Beberapa hari setelahnya, Zaeske mulai menemukan adanya lesi kecil tubuhnya dan satu lentingan yang terasa sangat sakit di bagian jempol tangannya. Kemunculan gejala ini membuat Zaeske merasa takut.

"Ketakutan terbesar saya adalah saya akan kehilangan jempol saya dan tidak bisa berpraktik lagi," pungkas Zaeske.

Pemeriksaan dokter lalu menemukan bahwa penyakit yang diderita Zaeske adalah cacar monyet. Zaeske kemudian menjalani isolasi mandiri dan diresepkan obat antibiotik.

Baca Juga


National Health Service (NHS) mengungkapkan bahwa apa yang dialami Zaeske saat itu juga umum dialami oleh pasien cacar monyet pada wabah kali ini. Menurut NHS, beberapa gejala awal yang mungkin dialami oleh pasien cacar monyet adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, bengkak pada kelenjar getah bening, menggigil, dan lelah.

Sementara itu, gejala berupa ruam atau lenting khas cacar monyet baru akan muncul sekitar satu hingga lima hari setelah gejala awal terjadi. Ruam ini biasanya akan muncul di area wajah terlebih dahulu, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Ruam ini mulanya akan muncul seperti spot kecil yang tampak menonjol lalu menjadi lentingan berisi cairan. Lentingan ini kemudian akan berubah jadi keropeng. Setelahnya, keropeng tersebut akan mengelupas atau rontok dari kulit.

Orang-orang yang mengalami cacar monyet perlu menghubungi dokter dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Hindari kontak erat dengan orang lain untuk mencegah terjadinya penularan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler