Cara Sederhana Cegah Serangan Jantung Mematikan
Ada lima hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari serangan jantung mematikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung merupakan masalah kesehatan yang cukup banyak terjadi dan berpotensi menyebabkan kematian. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, satu kasus serangan jantung diperkirakan terjadi setiap 40 detik. Bagaimana cara menghindarinya?
Secara umum, serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika otot jantung tak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), serangan jantung bisa memicu beberapa gejala seperti nyeri dada, sesak napas, nyeri atau rasa tidak nyaman di rahang, leher, punggung, hingga lengan, serta merasa lemah atau seperti akan pingsan.
Penyebab tersering dari serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Seperti dilansir di Eat This Not That, ada lima hal yang bisa dilakukan untuk memelihara kesehatan jantung agar terhindar dari serangan jantung. Berikut ini adalah kelima hal tersebut:
1. Melakukan aktivitas fisik lebih sering
Pola hidup sedentari atau tidak aktif merupakan salah satu faktor risiko independen dari penyakit jantung. Risiko penyakit jantung meningkat secara signifikan untuk setiap delapan hingga 10 jam per hari yang dihabiskan secara sedentari.
Kebiasaan hidup yang tidak aktif ini bisa diperbaiki dengan melakukan beberapa perubahan kecil. Misalnya, bekerja dengan menggunakan standing desk atau meja berdiri dan memperbanyak langkah kaki, minimal 7.500 langkah per hari.
2. Perbanyak sayuran
Ada beragam bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi lebih banyak sayuran dapat menurunkan risiko serangan jantung. Sayuran diketahui mengandung banyak serat, vitamin, mineral, mikronutrien, polifenol, hingga antioksidan yang bisa menunjang kesehatan jantung.
Konsumsi banyak sayuran juga tampak menurunkan beberapa faktor risiko terkait penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi sayuran yang cukup bisa menurunkan risiko inflamasi dan penyakit jantung.
3. Cek kesehatan berkala
Luangkan waktu untuk memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol. Seperti diketahui, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. Di sisi lain, kedua kondisi tersebut kerap tak memicu gejala hingga jarang disadari penderitanya.
"Bila dibiarkan dalam waktu lama (tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi) bisa membuat Anda berisiko terhadap penyakit jantung," jelas ahli kardiologi preventif dr Nicole Harkin.
Pengecekan menjadi semakin penting bila seseorang memiliki keluarga yang mengidap penyakit jantung. Selain tekanan darah dan kadar kolesterol, cek juga detak jantung, berat badan, dan kadar gula darah secara berkala.
4. Hindari alkohol
Minuman beralkohol diketahui tinggi akan kandungan lemak dan gula. Kebiasaan minum alkohol juga bisa membentuk pola makan yang tidak sehat, menyebabkan penumpukan lemak, serta memperberat kinerja ginjal, jantung, dan hati.
"Dan bisa memicu serangan jantung dan gagal jantung dalam jangka panjang dengan cara menurunkan pasokan darah ke jantung atau secara langsung membebani fungsi otot jantung," ujar dr Jagdish Khubchandani MBBS PhD.
5. Cegah Covid-19
Beberapa studi menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 dapat menjadi faktor risiko bagi penyakit jantung. Bahkan, ada beberapa individu yang terkena serangan jantung setelah pulih sepenuhnya dari Covid-19. Oleh karena itu, beragam upaya pencegahan penularan Covid-19 tetap perlu diterapkan seperti penggunaan masker dan vaksinasi.