Hari Ini: 45,93 Juta Penduduk Sudah Terima Dosis Booster

Penerima vaksin Covid-19 dosis booster telah mencapai 22,06 persen.

dok. istimewa
Petugas medis menunjukan dua vaksin pada acara Vaksinasi Merdeka Booster di Grha Asuransi Astra, Jakarta Sabtu (23/4/2022). Pada Rabu (1/6/2022), jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin Covid-19 mencapai 22,06 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah penduduk yang telah menerima vaksin dosis ketiga (booster) mencapai 45,93 juta jiwa hingga Rabu pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, Rabu (1/6/2022), jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin Covid-19 mencapai 22,06 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Baca Juga


Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 bertambah 86.435 orang menjadi 167.507.245 orang. Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 60.417 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 200.327.825 orang.

Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang. Dengan demikian, tercatat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 96,19 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi dosis kedua mencapai 80,43 persen dari total sasaran. Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo minta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis penguat digiatkan agar cakupannya bisa cepat ditingkatkan.

Menkes mengemukakan bahwa menurut hasil sero survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada Maret 2022 pemberian vaksinasi Covid-19 dosis penguat efektif meningkatkan kekebalan tubuh.

"Booster itu meningkatkan kekebalan atau kekuatan antibodi atau kadar antibodinya itu berlipat-lipat sehingga akan sangat melindungi (tubuh dari serangan virus penyebab penyakit)," katanya.

Selain itu, Menkes mengatakan bahwa pelaksanaan pelayanan vaksinasi Covid-19 harus digiatkan agar pasokan vaksin bisa segera didistribusikan, tidak sampai menumpuk di tempat penyimpanan, dan berisiko kedaluwarsa sebelum digunakan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler