Mengenal No Code Software, Cara Bikin Aplikasi tanpa Harus Susun Kode Rumit

Dengan no code software, membuat aplikasi bisa lebih cepat.

androidheadlines.com
Google Play Store. Ilustrasi aplikasi yang tersedia di Android.
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam mengembangkan suatu program, aplikasi atau software, developer perlu menyusun kode multiple programming languages. Hal ini perlu disusun dengan cermat dan membutuhkan waktu yang tak sedikit.

Dikutip dari The Next Web pada Rabu (1/6/2022), kini pengembangan software bisa dilakukan lebih mudah dan cepat lewat no-code software atau no-code development platforms (NCDPs). No-code software adalah teknik pengembangan perangkat lunak yang mengandalkan elemen visual untuk membangun perangkat lunak.

Baca Juga



Hal ini pun secara drastis memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak dan membuat website.

Artinya, aplikasi bisa kian mudah untuk dikembangkan oleh siapapun yang telah memiliki ide soal aplikasi apa yang akan diciptakan tanpa harus menyusun kode, scripts atau sets of commands serta hypertext markup language atau HTML

Terobosan ini dianggap mampu membantu para programer prefesional maupun programer amatir sehingga mendorong Microsoft dan Adobe untuk menghadirkan no-code platforms dengan nama Microsoft FrontPage dan Adobe Dreamweaver.

Dalam pengembangan website, developer bisa menggunakan sejumlah no-code website-building platforms seperti Bubble, Wix, WordPress dan GoogleSites. Lewat Bubble, desain website interface bisa disusun lewat penentuan workflow.

Sedangkan Wix memudahkan pengembangan website lewat kehadiran HTML5 site builder yang mencakup library dari website templates. Selain itu, Wix juga menyediakan modul instan seperti data analysis of visitor seperti contact information, perpesanan, pembelian dan pemesanan.

Sedangkan WordPress dan GoogleSites bisa digunakan untuk membangun website atau persolan blog yang menyediakan learning management systems. Hanya saja, GoogleSites membuat pengguna bisa menanam beragam fungsi dari Google seperti YouTube, Google Maps, Google Drive dan Google Calendar.


Pada ranah gim dan mobile apps, pengembang yang tak memiliki pengetahuan soal coding pun diakomodasi lewat GameMaker yang menyajikan user interface dengan built-in editor. Dengan fitur built-in tersebut, maka pengguna bisa menyusun rester graphics, game level design, scripting, paths dan “shaders” untuk mengatur cahaya dan bayangan.

Hanya saja, aplikasi ini diperuntukan untuk gim dengan grafis dua dimensi dan animasi skeletal dua dimensi. Untuk gim tiga dimensi, pengembang bisa menggunakan Buildbox yang dibekali fitur image drop wheel, asset bar, option bar, collision editor, scene editor, physics simulation dan monetization options.

Bahkan, aplikasi ini juga menghadirkan library tentang game assets, sound effects dan animasi. Dengan beragam fitur itu, artinya pengguna bisa leluasa menyusun alur cerita gim, meng-edit karakter dan menentukan environmental settings, menggerakan suatu obyek, menyisipkan video iklan dan mengekspor gim dalam beragam platform mulai dari personal computer (PC) hingga mobile devices.

Melihat pesatnya pertumbuhan no-code software, diyakini hal ini akan mempercepat pertumbuhan jumlah pengembang. Hal ini merupakan hal yang sangat krusial mengingat kini permintaan software development terus mengalami peningkatan.

Selain telah terbukti berperan dalam sejumlah pengembangan perangkat lunak pada berbagai bidang seperti e-commerce, pendidikan dan layanan kesehatan, penerapan no-code juga diharapkan bisa berperan dalam penerapan artificial intelligence (AI) dalam berbagi aspek.

Mengingat, penerapan AI perlu ditunjang oleh pelatihan machine-learning models yang membutuhkan waktu, pengalaman dan upaya yang panjang. Di situlah, peran no-code programming berpeluang memangkas waktu dan proses panjang sehingga AI bisa diterapkan secara lebih cepat dan lebih luas.

Contohnya, no-code AI tool bisa berperan dalam membuat chatbot dengan mudah dan cepat tanpa harus menyusun beragam skenario rumit penunjang AI dalam fitur respons pesan secara otomatis tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler