Hina Nabi Muhammad, Muslim India Tuntut Jubir Partai BJP Ditangkap
Sharma mengolok Nabi Muhammad karena menikahi gadis yang masih kecil.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad dan mengolok-olok Alquran dalam sebuah debat di televisi pada Mei lalu. Menanggapi hal tersebut, kelompok Muslim India menyerukan penangkapan juru bicara dari partai Perdana Menteri Narendra Modi itu.
Selama diskusi yang disiarkan di Times Now pada 26 Mei lalu, Nupur Sharma diduga mengolok-olok Alquran dengan mengatakan "bumi itu datar". Sharma bahkan mengolok Nabi Muhammad karena menikahi gadis yang masih kecil.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujar Sharma dalam sebuah video yang kini telah dihapus oleh saluran televisi tersebut.
Raza Academy, sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, mengatakan, pada Sabtu (4/6/2022) malam, pihaknya mendatangi Komisaris Polisi Mumbai. Mereka menuntut penangkapan terhadap Sharma atas pernyataan menghinanya terhadap Nabi umat Muslim.
“Komisaris Polisi yang Terhormat segera memerintahkan kantor Polisi Pydhonie untuk mengajukan Laporan Informasi Pertama (FIR) di bawah Bagian 295A KUHP India, 153A aur 505B terhadapnya di bawah bagian ketat yang diajukan larut malam hari ini," kata Raza Academy di media sosial, dilansir Sputnik News, Senin (6/6/2022).
Sementara, Bagian 295A dari hukum India menyangkut dirinya sendiri dengan sentimen agama yang keterlaluan, Bagian 153A berurusan dengan orang-orang yang dituduh mempromosikan permusuhan di antara kelompok atau komunitas agama yang berbeda. Bagian 505B dari IPC mendakwa orang-orang yang dituduh menghasut pelanggaran terhadap keadaan ketenangan masyarakat.
Dalam pengaduan yang diajukan ke Kantor Polisi Ambajogai di negara bagian Maharashtra, Partai Tipu Sultan (TSP) mengklaim komentar Nupur Sharma berpotensi menimbulkan kerusuhan di masyarakat. “Tindakan Nupur Sharma mempromosikan perasaan permusuhan, kebencian atau niat buruk antara kelompok atau komunitas agama dan regional yang berbeda, menyebabkan kerusuhan dan gangguan sipil,” tulis pengaduan tersebut.
TSP bahkan menganggap, ujaran dari juru bicara partai BJP tersebut sebagai ancaman internal terhadap perdamaian dan harmoni negara. Sharma juga menghadapi kemarahan dan kecaman dari komunitas Muslim India atas pernyataan kontroversialnya.
Salah satunya dari anggota parlemen negara bagian dari Uttar Pradesh, Mukhtar Ansari, yang meminta pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap Sharma. “Penyebar kebencian ini harus berada di balik jeruji besi,” ujar Sadaf Jafar, seorang politikus dari partai oposisi federal Kongres.
Baca juga : India Hadapi Badai Diplomatik Akibat Pernyataan Politikus yang Hina Nabi Muhammad
Jafar juga menolak argumen Sharma bahwa video pernyataannya yang beredar di media sosial telah diedit secara besar-besaran oleh Mohammed Zubair, salah satu pendiri situs pemeriksa fakta Alt News. Zubair adalah salah satu orang pertama yang memposting kliping pernyataan kontroversial Sharma dan menuntut penangkapannya.
Setelah posting Zubair, Sharma mengklaim dia mulai menerima ancaman pembunuhan dan pemerkosaan, termasuk ancaman pemenggalan kepala. Sharma lebih lanjut menuduh Zubair menciptakan narasi palsu dan menghasut gairah komunal. Zubair menolak tuduhan dia mengedit video tersebut.