Baru Saja Buka, Sejumlah Tongkrongan di Beijing Ditutup Lagi karena Klaster Covid

Klaster penyebaran muncul dari beberapa bar.

AP Photo/Ng Han Guan
Warga berpose di sepanjang pematang, Rabu, 1 Juni 2022, di Shanghai. Lalu lintas, pejalan kaki dan pelari muncul kembali di jalan-jalan Shanghai pada hari Rabu ketika kota terbesar di China mulai kembali normal di tengah pelonggaran penguncian COVID-19 dua bulan yang ketat yang telah menarik protes yang tidak biasa atas penerapannya yang berat.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa tempat tongkrongan di Beijing, China, Kamis (9/6/2022), ditutup lagi setelah ditemukan klaster baru Covid-19 varian Omicron dari pengunjung bar. Semua tempat hiburan, termasuk kafe dan tempat karaoke di Distrik Chaoyang ditutup mulai pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB). Demikian pengumuman Biro Budaya dan Pariwisata Distrik Chaoyang, Beijing.

Baca Juga


Chaoyang menjadi tempat pertama ditemukan klaster baru Omicron pada 22 April lalu. Sejak 1 Mei Distrik Chaoyang ditutup semua aksesnya termasuk larangan mengunjungi kafe dan restoran hingga Senin (6/6).

Namun baru tiga hari dibuka, kini ditemukan klaster baru lagi di beberapa bar yang berada di sekitar Workers Stadium yang bersebelahan dengan kawasan internasional Sanlitun. "Ada klaster baru dari beberapa bar, "demikian Ketua Partai Komunis China (CPC) Kota Beijing Cai Qi.

Pihaknya menginstruksikan penutupan beberapa tempat tongkrongan. Beberapa warga yang tinggal di Jinsong, Distrik Chaoyang, juga dilaporkan tidak boleh keluar dari rumah mulai pukuk 06.00 waktu setempat setelah ada salah satu warga yang hasil tes PCR-nya positif.

Sementara itu, otoritas pendidikan setempat memastikan peserta ujian nasional atau gaokao yang tinggal di sekitar klaster positif tetap dapat mengikuti ujian akhir sekolah menengah atas itu dengan aman dan lancar.

Otoritas China sampai sekarang masih menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19.CPC sebagai partai tunggal yang berkuasa di seluruh wilayah China daratan bertindak sebagai pengawas kebijakan antipandemi tanpa toleransi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler