Presiden Jokowi Doakan Anggota HIPMI Jadi Konglomerat pada 2045

Jokowi meyakini semua anggota HIPMI akan jadi konglomerat di Indonesia Emas 2045

Republika/Iit Septyaningsih
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, Menteri Invetasi Bahlil Lahadalia, dan Ketua BPP Hipmi Mardani H Maming, memberikan keterangan pers usai menghadiri seremoni HUT Hipmi ke 50 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (10/9).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan keyakinannya soal anggota-anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan jadi konglomerat saat perayaan kemerdekaan Indonesia ke-100 tahun, yaitu pada 2045.


"Sekali lagi saya ingin menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun emas ke-50 HIPMI dan saya meyakini di tahun Indonesia emas 2045, konglomerat-konglomerat yang ada, semua dari anggota HIPMI," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam perayaan 50 Tahun HIPMI tahun 2022 di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut langsung disambut dengan tepukan keras para hadirin. Hadir dalam perayaan tersebut pendiri HIPMI Abdul Latief dan sejumlah ketua umum HIPMI berbagai periode antara lain Siswono Yudho Husodo, Aburizal Bakrie, Ponco Sutowo, dan Agung Laksono.

Selain itu juga mantan ketum HIPMI yang menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pejabat terkait lainnya."Kalau sekarang umur 20, 25, 30, 40 tahun, tambah 25 tahun, artinya umur 50, 60, 65-an tahun sudah jadi konglomerat semua saudara-saudara," tambah Presiden.

Presiden menyebut alasannya karena perkiraan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2045 mencapai angka yang sangat spektakuler."Asalkan ada konsistensi dari pemimpin-pemimpin ke depan untuk berani memutuskan, meski hal itu sulit yaitu seperti yang disampaikan Menteri Investasi. Masalah hilirisasi, jangan takut stop impor bahan mentah," tegas Presiden.

Presiden Jokowi menyebut, pemerintah tetap akan melajukan kebijakan hilirisasi yaitu setelah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah, pemerintah akan melanutkan penghentian bahan mentah lainnya.

"Tahun ini mungkin kita akan stop lagi (ekspor) bauksit, tahun depan timah, tahun depan tembaga dan seterusnya sehingga nilai tambah ada di dalam negeri, sehingga negara dapat PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPH (Pajak Penghasilan) karyawan, PPH badan, bea ekspor yang semua akan memperkuat APBN kita," ucap Presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler