Southgate Terkesan Permainan Tim Muda Italia
Italia menahan imbang Inggris 0-0 di Stadion Molineux dalam laga UEFA Nations League.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate terkesan dengan skuad Italia yang didominasi pemain muda. Meski minim jam terbang, Azzurri dinilai bermain terorganisasi dengan baik saat menahan imbang Inggris 0-0 di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Ahad (12/6/2022) dini hari WIB.
Hasil ini membuat Inggris berada di posisi terbawah Grup A3 UEFA Nations League dengan hanya meraih dua poin dari tiga laga. Di atasnya ada Jerman dengan tiga poin, kemudian Hungaria dengan empat angka. Italia memimpin klasemen lima poin.
Bukan cuma hasil imbang, The Three Lions juga belum mencetak satu gol pun dari permainan terbuka lebih dari empat jam. Southgate menyadari kekurangan timnya.
“Ada hal-hal yang kami lakukan dengan sangat baik di Jerman dan hal-hal yang perlu kami tingkatkan. Kami meningkat aspek memecahkan tekanan di lini tengah mereka. Kami memiliki dua atau tiga peluang yang sangat bagus yang kami butuhkan untuk mencetak gol. Kami kurang tajam di sepertiga akhir," kata Southgate menganalisis permainan timnya, dikutip dari Football Italia.
Ia menilai pada babak kedua Inggris jauh lebih baik. "Kami mencoba menggerakkan bola melalui tim yang bagus dan terorganisasi dengan baik," ujarnya. Sayangnya, kata dia, lini depan Inggris kurang tajam. Meski demikian, dia senang dengan penampilan timnya secara umum.
Bek Milan Tomori dan penyerang Roma Tammy Abraham ada di starting XI timnas Inggris. Walau demikian, Southgate tak menjamin keduanya tetap ada dalam tim di Piala Dunia nanti.
“Fikayo Tomori melakukannya dengan sangat baik dan senang dia telah pulih dari cedera ringan yang dia alami, itu akan memberi kami lebih banyak kedalaman. James Ward-Prowse menggunakan bola dengan baik, mengontrol permainan dan passingnya bagus. Tammy Abraham baik-baik saja dan tidak senang dengan penampilannya," kata dia.
“Ini rangkaian pertandingan yang sulit, dua pertandingan tandang dan Anda melihat betapa sulitnya melawan Hungaria. Kemudian di Munich (lawan Jerman) ketika kami memiliki keuntungan, kami tidak memiliki penonton. Secara fisik dan psikologis itu membuat perbedaan," ujar Southgate.