Tawa Lepas Megawati Bersama Erick Thohir di Gedung Sarinah
Megawati mengunjungi Gedung Sarinah yang merupakan mahakarya Ir Soekarno.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melangkah masuk ke ruang yang memakai nama ayahnya, ruang Dr Ir Soekarno. Ruangan itu adalah ruang utama di Lantai 6 Gedung Sarinah Thamrin. Setelah gedung Sarinah direnovasi total oleh Kementerian BUMN, lantai 6 menjadi salah satu spot yang paling diserbu karena menjadi museum karya seni dan sejarah Indonesia.
Megawati tidak datang sendiri ke Gedung Sarinah. Pada Senin (13/6), Presiden kelima RI itu dua cucunya. Kedua putri yang telah beranjak dewasa itu diajak Mega untuk menyaksikan gedung yang menjadi proyek mercusuar buyut mereka, Ir Soekarno.
Kepada wartawan Mega berkisah dia sengaja datang memenuhi undangan Menteri BUMN Erick Thohir. Sejak 1,5 bulan lalu, Erick mengundang Mega melihat langsung Gedung Sarinah yang baru selesai dipugar. "Jadi Pak Erick sudah dari 1,5 bulan ingin menunjukkan kepada saya kalau Sarinah telah selesai renovasinya," ujar Mega.
Permintaan yang disambut Mega dengan antusias sehingga Mega mengajak dua cucunya. Ikut serta pula sang kemenakan yang juga cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno. Mega antusias menyaksikan satu per satu karya seni di Ruang Dr Ir Soekarno.
Perhatian Megawati tertuju pada salah satu sudut ruangan yang bercat merah. Di situ terpampang foto Bung Karno. Di tengah ruangan, ada replikasi patung Tugu Selamat Datang yang menjadi ikon Jakarta di Bundaran HI.
Ternyata ruangan itu menampilkan rekaman sejarah dibangunnya Bundaran HI maupun Gedung Sarinah. Keduanya bersama Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah proyek Mercusuar Bung Karno untuk menyambut Asian Games 1962.
Selama sekitar 15 menit Megawati berada di lantai 6 gedung Baru Sarinah. Mega kemudian beranjak ke lantai 5. Di sana Mega menyaksikan sejumlah kekayaan herbal serta furniture asli Indonesia.
Mega sempat duduk sejenak di kursi berornamen rotan. Di sisi Mega ada Erick Thohir yang menjelaskan sejumlah produk yang tersaji di lantai 5 itu.
Siang itu, Erick Thohir yang mengenakan batik merah berbincang santai dengan Mega sambil beranjak meninggalkan lantai 5. Mereka sempat melewati masyarakat yang kebetulan sedang makan di cafe lantai itu sehingga para pengunjung terkejut. Mereka tak menyangka Megawati dan Erick datang ke Sarinah tanpa pengawalan ketat. Keduanya berjalan santai berbaur dengan pengunjung Sarinah.
Mega dan Erick lantas masuk ke dalam lift yang membawa mereka di lantai dasar. Di lantai paling dasar ini, waktu Mega tersita paling lama.
Mega melangkah menuju spotlight paling utama Gedung Baru Sarinah. Spotlight itu adalah relief besar yang terbentang lebih dari tiga meter. Relief Sarinah itulah merupakan peninggalan bersejarah dari era Bung Karno.
Relief Sarinah selama lebih dari 30 tahun ditutupi atau coba dihilangkan. Bersamaan dengan pemugaran gedung baru Sarinah, Kementerian BUMN mencoba mengembalikan sejarah yang selama ini dilupakan itu.
Kepada wartawan Mega mengucap rasa syukurnya karena melihat relief penuh sejarah Sarinah telah dipugar kembali oleh Kementerian BUMN. "Ternyata setelah Bung Karno tidak jadi presiden lagi, relief itu sepertinya dalam tanda kutip disembunyikan. Tapi akhirnya Alhamdulillah dapat dikembalikan," ujar Megawati.
Sambil mengamati relief, Mega terus berbincang antusias dengan Erick Thohir. Keduanya sempat tertawa lepas usai berbincang. Momen siang itu pun diabadikan lewat foto dengan latar relief petani Marhaen. Mega tak ketinggalan mengajak cucunya untuk mengabadikan momen mereka di peninggalan bersejarah itu.
Dari lokasi relief, Megawati, cucunya, dan Erick kemudian bersantap siang di Restoran Paviliun. Dari kaca restoran, mereka menyaksikan latar berupa padatnya lalu lintas Jakarta di petang hari.
Lebih dari satu jam, Mega, sang cucu, Puti, maupun Erick bersantap sambil ngobrol santai. Di meja restoran ikut bergabung Triawan Munaf yang merupakan eks Kepala Bekraf dan dikenal dekat dengan Mega.
Tak terasa dua jam lebih Megawati berada di Sarinah. Bersama terik Jakarta yang perlahan memudar, Mega mengakhiri kunjungannya di Gedung Baru Sarinah. Sebelum pulang, Mega melangkah ke lokasi teras terbuka yang menjadi spot nongkrong anak muda ibu kota. Para milenial yang kebetulan sedang nongkrong tampak antusias mendapati kunjungan putri pertama Bung Karno itu.
Kepada wartawan yang menunggunya di Teras Sarinah, Megawati menitip harapan dari revitalisasi Gedung Sarinah Thamrin. Dia berharap proyek Mercusuar sang ayah yang kini dipugar kembali oleh Kementerian BUMN akan menjadi warisan sejarah bagi anak muda Indonesia.
Harapan Mega ini selaras dengan misi Erick Thohir yang tak sekadar memugar fisik Sarinah. Lebih dari itu Erick ingin memugar kembali sejarah bangsa yang selama ini terlupa atau sengaja dilupakan. "Semoga ini bisa jadi pengingat sejarah pada generasi muda," ujar Erick.
Kunjungan spesial Megawati selama lebih dari dua jam meninggalkan kesan mendalam. Kesan mendalam yang terabadikan lewat tawa lepas Mega dan Erick di tengah relief Sarinah.