PM Swedia Sebut akan Tanggapi Kekhawatiran Turki dengan Sangat Serius
PM Swedia mengkonfirmasi kesiapan Stockholm untuk mengatasi kekhawatiran Turki
REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Stockholm menanggapi keprihatinan Turki atas pengajuan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO dengan sangat serius, kata Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada Senin (13/6/2022).
Berbicara pada konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Andersson mengatakan baik Swedia dan Finlandia akan menjadi penyedia keamanan untuk kawasan dan untuk seluruh wilayah NATO, termasuk Turki.
Stoltenberg, pada bagiannya, mengatakan, “Jelas bahwa keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO akan meningkatkan keamanan transatlantik. Ini akan memungkinkan kerja sama pertahanan Nordik dan Baltik yang lebih erat dan akan memperkuat kehadiran aliansi di wilayah High North.”
Dia menekankan bahwa masalah keamanan semua sekutu NATO harus ditangani. Kepala NATO mengatakan Andersson mengkonfirmasi kesiapan pemerintah Swedia untuk mengatasi kekhawatiran Turki.
Ketika ditanya tentang pembicaraan antara Swedia, Finlandia, Turki, dan NATO, Stoltenberg mengatakan, "Saya tidak berpikir akan membantu jika saya membahas rincian pembicaraan itu."
Dia mengatakan mereka tetap dalam dialog erat dengan pejabat dari ketiga negara untuk mengatasi masalah Turki dengan cepat dan bergerak maju bersamaan dengan aksesi Swedia dan Finlandia.
"Mereka menunjukkan bahwa Swedia dan Finlandia siap secara konkret untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan terorisme," tambah Stoltenberg.
“Saya menyambut baik bahwa Swedia telah mulai mengubah undang-undang kontraterorismenya, dan Swedia akan memastikan bahwa kerangka hukum untuk ekspor senjata akan mencerminkan status masa depan mereka sebagai anggota NATO dengan komitmen baru kepada sekutu,” imbuh dia.
Perdana Menteri Swedia mengatakan mereka memiliki undang-undang yang jauh lebih kuat dalam memerangi terorisme daripada sebelumnya. “Kami memiliki peraturan yang jauh lebih ketat dalam hal pendanaan terorisme.”
Swedia akan mengakui tantangan keamanan aliansi dan menjadi anggota yang aktif dan konstruktif, ujar Andersson.
Perang Rusia di Ukraina mendorong Finlandia dan Swedia untuk secara resmi mendaftarkan diri bergabung dengan NATO pada 18 Mei.
Tetapi Turki, anggota lama aliansi, telah menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan mereka, mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris seperti YPG/PKK, serta untuk embargo senjata terhadap Turki.
PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan AS, bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang kelompok teroris PKK di Suriah.