Pemkot Bandung Gencarkan Vaksin Booster Antisipasi Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5

Angka vaksinasi dosis booster di Kota Bandung sudah mencapai 36 persen.

ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster, ilustrasi
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggencarkan vaksinasi dosis ketiga atau booster di tengah kasus  varian baru Covid-19 yaitu BA.4 dan BA.5 menyebar di Indonesia. Saat ini angka vaksinasi dosis booster di Kota Bandung sudah mencapai 36 persen.

Baca Juga


Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan varian BA.4 dan BA.5 sudah terjadi di Indonesia dan menular lebih cepat dari Omicron. Oleh karena itu, pihaknya berupaya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Intinya kami dari Pemkot Bandung selaku satgas tetap kita akan mengawal mudah-mudahan vaksin dosis satu dan dua dan booster meningkatkan imun kita. Kita akan tetap mengedukasi masyarakat walau kebijakan pelonggaran sudah dikeluarkan tetap edukasi masyarakat tetap prokes," ujarnya, Rabu (15/6/2022).

Meski masyarakat diperbolehkan membuka masker di ruang terbuka, ia mengatakan pihaknya tetap mengajak masyarakat memakai masker. Sebab pandemi Covid-19 belum selesai.

Asep melanjutkan angka vaksinasi booster saat ini di Kota Bandung sudah mencapai 36 persen. Pihaknya menggencarkan vaksinasi dengan cara membuat gerai-gerai vaksin di acara-acara besar.

"Sudah 36 persen (booster) masih di atas nasional dan provinsi terus jadi kalau ada event diwajibkan penyelenggaran ada gerai vaksin," katanya. Ia menyebut terjadi kenaikan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir namun tidak signifikan.

Ia menambahkan puskesmas pun tetap melayani terkait vaksinasi booster. Pihaknya terus mengimbau masyarakat tetap patuh protokol kesehatan dan mempercepat vaksin booster.

"Pemerintah Kota Bandung tetap siaga," katanya. Ia menegaskan pandemi Covid-19 belum selesai.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler