Warga Terdampak Bencana di Sukabumi Terima Bantuan
Sebanyak 68 bencana menerjang Kota Sukabumi di sepanjang Januari hingga Mei 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah warga yang rumahnya rusak akibat bencana, mendapatkan bantuan dari Pemkot Sukabumi. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban dan penderitaan warga.
Pemberian bantuan langsung dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada warga yang rumahnya rusak akibat bencana di dua kelurahan yakni Benteng Kecamatan Warudoyong dan Subangjaya Kecamatan Cikole, Rabu (15/6/2022).
Wali kota yang datang dengan menggunakan sepeda motor ini, pertama kali mendatangi Gang Berdikari Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong. Di tempat itu, ada dua warga yang diberikan bantuan yakni Herni dan Lilis.
Selanjutnya wali kota menyambangi Odah (83 tahun) di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. Rumah Odah rusak dan akan segera diperbaiki.
"Semoga bantuan ini berupa sembako dan lain-lain dapat membantu warga yang membutuhkan terutama yang terdampak bencana," ujar Achmad Fahmi.
Menurut dia, aksi ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi warga yang terdampak bencana. Harapannya, pemerintah hadir dan memberikan dukungan.
Terakhir wali kota memantau dan memberikan bantuan kepada warga yang kios berjualan baksonya mengalami kebakaran di Jalan Amubasasana Kelurahan Subangjaya, Cikole pada Selasa (14/6/2022) lalu.
Menurut Fahmi, bantuan yang diberikan mulai sembako dan santunan. Selain itu diharapkan rumah yang rusak dapat diintervensi agar dapat layak dihuni oleh warga.
Sebelumnya, sebanyak 68 kali kejadian bencana menerjang Kota Sukabumi di sepanjang Januari hingga Mei 2022. Dampaknya bencana yang kebanyakan banjir dan tanah longsor ini menyebabkan sebanyak 604 unit rumah dan 54 orang jiwa terdampak.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, dalam kurun wakru lima bulan tersebut bencana terdiri dari banjir sebanyak 22 kali, tanah longsor sebanyak 20 kali, cuaca ekstrem sebanyak 11 kali, dan kebakaran pemukiman sebanyak 9 kali. Selanjutnya gempa bumi sebanyak 3 kali, angin topan atau beliung sebanyak 2 kali, dan kebakaran transportasi sebanyak 1 kali.