Bertemu dengan Presiden Bidhya, Dubes RI Dorong Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Nepal

Nilai perdagangan Indonesia-Nepal pada 2021 mencapai 21,09 juta dolar AS.

dok KBRI Dhaka
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Bangladesh dan Nepal Heru Hartanto Subolo bertemu dengan Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Bangladesh dan Nepal Heru Hartanto Subolo bertemu dengan Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari belum lama ini di Istana Presiden Nepal. Pertemuan ini merupakan yang kedua setelah dua hari sebelumnya pada 9 Juni Dubes Heru menyerahkan surat kepercayaan perwakilan RI ke Presiden Bidhya.

Baca Juga


Pada pertemuan kali ini, Presiden Bidhya mengatakan pemerintah Nepal terkesan dengan peran dan pencapaian Indonesia di panggung internasional dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi besar di wilayah Asia.

"Presiden Bidhya menyampaikan bahwa pemerintah Nepal memiliki harapan besar dengan ditunjuknya Dubes Heru sebagai Dubes RI untuk Nepal akan membawa angin segar bagi hubungan bilateral kedua negara," kata pernyataan pers dari KBRI Dhaka, Rabu.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Bangladesh dan Nepal Heru Hartanto Subolo bertemu dengan Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari - (dok KBRI Dhaka)

Ia juga berharap hubungan bilateral Nepal dan Indonesia meningkatkan nilai perdagangan menjadi lebih signifikan, mendorong people-to-people contact, dan mampu menjembatani bisnis ke bisnis kearah yang lebih baik.

Kesan baik yang pemerintah Nepal atas kunjungan kerja Dubes RI dalam rangka upacara credentials (penyerahan surat kepercayaan) kali ini diwujudkan dengan munculnya berita mengenai Credentials Dubes Heru sebagai headlines di surat kabar nasional utama Nepal, the Rising Nepal. Pada hari itu, duta besar lainnya dari Cile, Jamaika, dan Spanyol.

Nepal merupakan negara yang berada di antara India dan China. Meskipun perdagangan bilateral dengan Indonesia masih relatif kecil, namun lebih lebih dari 95 persen memberikan keuntungan

"Kondisi perdagangan bilateral kedua negara memang belum mencerminkan potensi besar. Oleh karena itu Indonesia perlu lebih aktif untuk menggarap peluang kerja sama di bidang infrastruktur, pariwisata dan meningkatkan perdagangan, khususnya yang terkait dengan produk makanan-minuman, industri manufaktur dan produk industri strategis," kata Dubes Heru dalam pernyataannya.

 

Nilai perdagangan kedua negara saat pandemi Covid-19 tahun lalu, mencapai 21,09 juta dolar AS pada periode Januari-Agustus 2021. Namun tren perdagangan selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa surplus perdagangan selalu berada di pihak Indonesia. Produk unggulan Indonesia seperti tekstil, permesinan, transportasi, dan kelapa sawit.

Ketidakstabilan situasi politik di Nepal di masa yang lalu hingga transisi dari sistem monarki republik yang masih terus berproses, serta konstelasi geopolitik dunia saat ini, menjadi tantangan bagi negara yang kondisi geografis dikelilingi negara-negara besar yang saling bersaing. Salah satu tantangan utama Nepal adalah infrastruktur, sebab Nepal merupakan negara landlocked dengan demografi yang bergunung-gunung.

Perekonomian Nepal sejak tahun 2020 mengalami perlambatan karena lockdown nasional yang diberlakukan bulan Maret-Juli 2020. Namun demikian, perekonomian Nepal mulai menunjukkan perbaikan pada awal tahun 2021.

Dubes Heru juga menambahkan bahwa salah satu misi yang diembannya yaitu meningkatkan keterhubungan masyarakat madani (people to people contacts) melalui saling kunjung serta arus wisatawan Nepal ke Indonesia ataupun sebaliknya.

Selain itu, konsul kehormatan Indonesia di Kathmandu telah menyampaikan permohonan langsung melalui pertemuan agar fasilitas visa on arrival bagi pemegang paspor regular Nepal dapat segera diberikan oleh pemerintah Indonesia. Menanggapi hal ini, Dubes Heru berkomitmen untuk menindaklanjuti permohonan tersebut kepada pemerintah pusat, serta berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral yang lebih kuat dan komprehensif di masa datang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler