Kasus Lagi Nanjak, Ini Cara Tidur Terbaik Buat yang Terus-terusan Batuk Saat Kena Covid-19
Posisi tidur yang tepat dapat membantu meringankan gejala batuk penderita Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batuk yang terjadi secara terus-menerus saat menderita Covid-19 bisa sangat mengganggu dan memunculkan perasaan tak nyaman. Posisi tidur yang tepat ternyata dapat membantu meringankan gejala ini.
"Batuk berlebih bisa menyebabkan iritasi dan inflamasi, yang kemudian memperburuk batuk," jelas National Health Service (NHS), seperti dilansir Express, Kamis (23/6/2022).
Batuk juga dapat membuat pasien harus bernapas melalui mulut sehingga udara mengalir dengan cepat ke paru-paru. Hal ini dapat memengaruhi membran saluran napas yang halus dan menyebabkan batuk lebih lanjut.
Menurut NHS, posisi tidur yang paling baik saat sedang batuk adalah tidur menyamping. Sedangkan posisi yang harus dihindari adalah telentang. Bila sedang tidak tidur, orang yang batuk dianjurkan untuk duduk dalam posisi tegak.
Bila gejala batuk sampai membuat pasien terengah-engah, coba untuk berdiam di ruangan yang dingin atau sejuk. Setelah itu, coba relaksasi area bahu sehingga posisi tubuh tidak membungkuk atau maju ke depan.
"Untuk meringankan batuk, coba konsumsi satu sendok teh madu," kata NHS.
Bila madu tidak bisa membantu, NHS menganjurkan pasien Covid-19 untuk mengonsumsi obat batuk. Obat batuk sebaiknya dibeli secara daring untuk menghindari kontak penderita Covid-19 dengan orang lain. NHS mengatakan, madu tidak boleh diberikan kepada bayi berusia di bawah 12 bulan.
Terkait Covid-19, ada beberapa gejala lain yang bisa dialami pasien selain batuk. Gejala tersebut di antaranya adalah demam tinggi, kehilangan indra penciuman atau pengecap, sesak napas, merasa lelah, pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung beringus atau tersumbat, penurunan nafsu makan, diare, dan mual.
"Gejala-gejalanya sangat mirip dengan gejala penyakit lain, seperti pilek dan flu," ungkap NHS.
Penderita Covid-19 sebaiknya mencari bantuan darurat bila mengalami beberapa kondisi. Kondisi tersebut bisa berupa sesak napas atau sulit bernapas, nyeri atau rasa tertekan yang persisten di dada, kebingungan, tidak bisa bangun atau terjaga, dan kulit, bibir, atau kuku terlihat pucat atau kebiruan.
Mayo Clinic mengatakan, penderita Covid-19 bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain sejak sebelum gejala muncul. Masa inkubasi dari awal infeksi terjadi hingga munculnya gejala bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Sebagian penderita Covid-19 juga bisa mengalami kondisi long Covid setelah sembuh. Kondisi ini tampak tidak berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit saat terkena Covid-19.
Orang-orang yang hanya merasakan gejala ringan saat terkena Covid-19 juga bisa mengalami long Covid. Vaksinasi bisa membantu mengurangi gejala long Covid.