Wabah Polio Dicurigai Menyebar tanpa Terdeteksi di Inggris

Inggris temukan virus polio pada sampel air pengolahan limbah.

AP Photo/Fareed Khan
Pemberian vaksin polio kepada anak. Inggris temukan poliovirus ditemukan pada situs pengolahan limbah.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UK Health and Security Agency (UKHSA) mengungkapkan bahwa poliovirus ditemukan pada situs pengolahan limbah. Tak hanya itu, UKHSA juga menemukan beberapa bukti bahwa transmisi telah terjadi di tengah sekelompok kecil orang.

"Untuk saat ini, yang kita miliki adalah sampel air limbah ini," jelas Prof Adam Finn dari Bristol University, seperti dilansir The Sun, Ahad (26/6/2022).

Prof Finn menilai pemerintah perlu meninjau lebih lanjut dengan melakukan lebih banyak sampling yang terlokalisasi. Sampling terlokalisasi ini bertujuan untuk mencari tahu apakah cemaran poliovirus yang ditemukan pada situs pengolahan limbah berasal dari satu rumah atau satu komunitas masyarakat dan untuk mengetahui bagaimana virus tersebut menyebar.

"Mereka belum melakukan pengawasan air limbah di mana pun, kecuali di London atau Glasgow," ungkap Prof Finn.

Global Commission for Certification of Polio Eradication dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa pengawasan keberadaan poliovirus di lingkungan dalam tingkat nasional perlu dilakukan secara ekstensif. Tanpa adanya pengawasan yang ekstensif ini, akan sulit untuk mengetahui sejauh apa penyebaran poliovirus yang terjadi.

Di Inggris, pemantauan situs-situs pengolahan limbah secara nasional dilakukan untuk memantau penyebaran Covid-19 pada air limbah. Sejauh ini, polio tidak termasuk ke dalam pemantauan karena penyakit tersebut terakhir kali terdeteksi pada 1984. Temuan poliovirus yang baru-baru ini terjadi merupakan yang pertama sejak 1984.

Menurut mantan konsultan dari National Institute for Biological Standards and Control, Dr Philip Minor, pemerintah perlu mengalokasikan investasi yang besar pada pemantauan air limbah sebagai bentuk persiapan menghadapi potensi beragam pandemi di kemudian hari. Tak hanya itu, Dr Minor juga mengungkapkan bahwa pemantauan air limbah bisa dilakukan tanpa biaya yang besar.

"Dengan menggunakan teknologi sekuensing modern, sangat mungkin untuk mencari virus apa pun yang ada di feses dalam jumlah yang cukup," ujar Dr Minor.

Baca Juga


Terkait temuan poliovirus ini, warga Inggris diminta untuk mengecek status vaksin polio mereka. Vaksin polio dapat membantu memberikan perlindungan terhadap risiko polio dan berbagai komplikasi yang mungkin ditimbulkan.

Mengacu pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, vaksin polio oral (OPV) di Indonesia diberikan saat anak berusia 2, 4, 6, dan 18 bulan atau 2, 3, 4 bulan sesuai program pemerintah. Sedangkan vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan, serta 6-8 tahun.

"Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberiannya dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal,  tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya," jelas laman Ikatan Dokter Anak Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler