PDPI: Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Tetap Penting Cegah Kasus Covid-19 Naik
Di tengah penyebaran subvarian son of omicron, kasus Covid-19 kembali naik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan bahwa disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi merupakan faktor penting sebagai upaya pencegahan kenaikan kasus Covid-19. Keduanya dinilai penting untuk dilakukan seiring penyebaran subvarian omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
"Ayo kita kembali memakai masker di ruang terbuka, mari kita bantu pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster (penguat)," ujar Ketua Kelompok Kerja Infeksi PDPI Dr dr Erlina Burhan SpP(K) dalam webinar bertema "Update on Management of Covid-19" di Jakarta, Selasa (27/6/2022).
Dr Erlina mengingatkan bahwa puncak gelombang Covid-19 subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berpotensi terjadi dalam waktu dekat seiring cepatnya transmisi dari sub varian itu.J ika melihat pola yang terjadi di Afrika Selatan dan sejumlah negara yang mengalami kenaikan kasus akibat subvarian omicron itu, dr Erlina mengatakan, puncak kasus dari subvarian omicron itu terjadi setelah 30 hari ditemukan.
Dr Erlina mengatakan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 ditemukan di Indonesia sekitar awal Juni 2022. Pada pertengahan Juni terlihat kasus Covid-19 mulai meningkat, bahkan sempat menyentuh ke angka 2.000 kasus pada 24 Juni lalu.
"Kecepatan pertumbuhan atau berkembangbiaknya dari varian ini (BA.4 dan BA.5) sangat cepat, transmisinya juga cepat dan mampu menghindari perlindungan dari sistem imun," papar dr Erlina.
Dr Erlina mengatakan, tingkat keparahan yang disebabkan subvarian omicron itu memang jauh lebih rendah dibandingkan varian yang lain. Meski begitu, masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi dosis penguat.
"Pandemi ini masih jauh dari selesai karena virus terus bermutasi dan peningkatan kasus terus terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu penting melakukan upaya-upaya perlindungan diri serta pencegahannya," katanya.
Menurut dr Erlina, protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) serta melaksanakan 3T, yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment) terbukti ampuh mencegah penyebaran Covid-19. Dr Erlina menyebut, vaksin juga tetap efektif dalam mengurangi tingkat perawatan dan kematian akibat Covid-19.