Keistimewaan Dzulhijjah: Pahala Beramal di Bulan Ini Lebih Besar dari Jihad
Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang diistimewakan Allah SWT
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di antara bulan yang Allah ﷻ istimewakan dari bulan lainnya adalah Dzulhijjah. Beramal pada bulan yang termasuk empat bulan haram (suci) ini akan lebih dicintai Allah ﷻ, bahkan dalam sejumlah riwayat menyebutkan pahalanya lebih dari jihad.
Dikutip dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, Rasulullah ﷺ bersabda:
ما من أيَّامٍ العملُ الصَّالحُ فيهنَّ أحبُّ إلى اللهِ من هذه الأيَّامِ العشرِ . قالوا : يا رسولَ اللهِ ولا الجهادُ في سبيلِ اللهِ ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم : ولا الجهادُ في سبيلِ اللهِ إلَّا رجلًا خرج بنفسِه ومالِه فلم يرجِعْ من ذلك بشيءٍ
"Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat betanya: Tidak pula jihad di jalan Allah? Rasulullah menjawab, ”Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu. (meninggal syahid)." (HR Bukhari no 969 dan lafaz di atas oleh Tirmidzi no 757).
Dalam kitab Lathaif al-Maarif, al-hafizh Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan hadits ini menunjukkan bahwa beramal pada sepuluh hari Dzulhijjah lebih dicintai di sisi Allah ﷻ daripada beramal pada hari-hari yang lain tanpa pengecualian. Apabila beramal pada hari-hari itu lebih dicintai Allah ﷻ, maka hal itu lebih utama disisi-Nya.
Sementara itu dalam kitab Fath al-Bari, al-hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang jelas, sebab keistimewaan sepuluh hari Dzulhijjah, karena pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, seperti sholat, puasa, sedekah, haji, yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya.
Adapun Dzulhijjah adalah bulan yang kedua belas dari kalender Hijriyah. Dia adalah bulan yang terakhir dalam satu tahun Hijriyah. Dinamakan Dzulhijjah karena manusia menunaikan haji pada bulan ini.