27 Hilang Setelah Kapal Derek Tenggelam Akibat Badai Chaba

Badai Chaba buat China naikkan status tanggap darurat banjir.

EPA-EFE/JEROME FAVRE
Kapal feri berlayar ke Peninsula Kowloon di Hong Kong, China, Jumat (1/7/2022). Hong Kong menaikkan status sinyal angin kencang ke level tiga sebagai peringatan atas datangnya Badai Chaba yang menyebabkan hujan dan angin ribut ke pesisir Guangdong.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya 27 orang hilang setelah kapal derek tenggelam di perairan lepas pantai Provinsi Guangdong di wilayah selatan China. Kapal tenggelam akibat dihempas badai Chaba, Sabtu (2/7/2022).

Sistem monitor mendeteksi jangkar kapal dalam bahaya setelah rantai tambat terputus saat berupaya menghindari hempasan topan Chaba di perairan dekat Kota Yangjiang. Hal itulah yang menyebabkan kapal derek tenggelam, demikian Pusat SAR Maritim Provinsi Guangdong, Ahad (3/7/2022).

Beberapa unit helikopter dan kapal penyelamat, termasuk kapal niaga yang berlayar di dekat lokasi kejadian dikerahkan untuk upaya penyelamatan dan pencarian korban. Saluran televisi setempat menyiarkan upaya tim SAR dari dalam helikopter saat memberikan pertolongan kepada para korban.

Hingga Sabtu pukul 12.00 waktu setempat (11.00 WIB) sebanyak tiga pekerja kapal derek berhasil diselamatkan, sedangkan 27 pekerja lainnya yang tenggelam di tengah badai laut belum ditemukan. Sampai saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan.

Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Kekeringan Nasional China telah menaikkan tanggap darurat bencana menjadi level III mengingat kemungkinan banjir yang dipicu oleh badai ketiga dan badai keempat tahun ini. Chaba yang merupakan topan ketiga tahun ini telah mendarat di kawasan pesisir Kota Maoming, Provinsi Guangdong, pada Sabtu sore. Aere, topan keempat, telah mendekati Laut China Timur pada Sabtu malam.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler