Meraih Keutamaan Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah 

Keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah telah disebutkan dalam Alquran.

Dom
Ilustrasi Bulan di Tahun Hijriyah. Meraih Keutamaan Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah 
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Pimpinan Quantum Akhyar Institut Ustadz Adi Hidayat mengatakan isyarat keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijjah telah disebutkan dalam Alquran.

Baca Juga


وَلَيَالٍ عَشْرٍ# وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

"Dan malam yang sepuluh dan yang genap dan yang ganjil," (Alquran surat Al Fajr ayat 3).

Ibnu Abbas menyampaikan riwayat berkaitan dengan keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijjah.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa dari hadits tersebut diketahui bahwa seseorang yang mengerjakan amal saleh pada sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah begitu sangat dicintai Allah SWT. Bahkan bisa menyaingi keutamaan jihad fi Sabilillah. 

 

"Saat masuk Dzulhijjah, semua kualitas amal itu berubah naik. Status amalnya menjadi dicintai Allah," kata UAH dalam kajiannya yang ditayangkan di saluran resmi Adi Hidayat Official beberapa hari lalu.

UAH mengatakan setiap bulan memang memiliki keutamaannya tersendiri. Kedudukan setiap bulan pun tidak bisa disamakan dengan bulan lainnya.

Infografis Amalan Khusus di Bulan Dzulhijjah - (Republika.co.id)

 

Seperti halnya malam lailatul qadar yang hanya terjadi dalam satu malam pada bulan Ramadhan. Begitu juga sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah yang memiliki keistimewaan tersendiri.

UAH menjelaskan bahwa baik tanggal ganjil maupun genap pada sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah sama-sama memiliki keutamaan. Diantara keutamaannya adalah setiap amal yang dikerjakan di awal Dzulhijjah statusnya naik menjadi amal yang dicintai Allah SWT. 

"Artinya, kalau Anda sholat dan sholatnya ikhlas, maka sholat itu naik statusnya bukan saja sholat tapi sholat yang dicintai Allah. Kalau infak statusnya dicintai Allah. Kalau Anda baca Alquran status baca Alqurannya meningkat dicintai Allah," kata UAH. 

UAH mengatakan ketika Allah SWT sudah mencintai seorang hamba, maka yang pertama kali dianugerahkan Allah kepada hamba tersebut adalah ampunan atas seluruh dosa-dosanya. Orang yang telah gugur dosanya maka akan berdampak pada cepat terkabulnya semua doa. Maka dari itu menurut UAH, sepuluh hari awal Dzulhijjah potensial untuk memperoleh ampunan Allah. 

Maka UAH mengajak meningkatkan amalan pada sepuluh hari awal Dzulhijjah. Terutama melaksanakan ibadah puasa sunnah dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. 

 

"Karena itu disunahkan puasa dari tanggal satunya puncaknya sampai tanggal 9. Untuk meraih maghfirah tadi itu nanti ada intinya pada tanggal 9. Puasa Arafah dilakukan bukan hanya menahan lapar dan haus tapi dilakukan sambil istighfar dan bermuhasabah. Berpotensi setidaknya menggugurkan dosa setahun lalu dan menjaga diri dari dosa setahun ke depan," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler