Mengapa Ka'bah Berbentuk Kotak?

Mengapa Ka'bah Berbentuk Kotak?

retizen /Agus Darwanto
.
Rep: Agus Darwanto Red: Retizen

Suatu ketika ada seorang jama’ah masjid yang bertanya, mengapa Ka’bah bentuknya kotak ? Mengapa tidak bulat, tabung, trapesium atau lainnya ? Sepintas pertanyaan ini dianggap sebagai pertanyaan konyol. Namun pertanyaan ini sangat berarti untuk menegaskan prinsip aqidah tauhid sekaligus sebagai bantahan atas orang-orang yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka’bah. Bentuk Ka’bah yang kotak merupakan jawaban yang paling sederhana namun memiliki kekuatan hujjah yang sangat kuat.

Menurut maknanya dalam bahasa Arab, Ka’bah berarti setiap bangunan rumah yang memiliki bentuk kotak / kubus.

Bila diamati memang bentuk Ka’bah adalah kotak atau kubus, sehingga wajar bila bangsa Arab menyebutnya Ka’bah. Dalam Al-Qur’an penyebutan nama Ka’bah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 97 :

جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلْكَعْبَةَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ قِيَٰمًا لِّلنَّاسِ

“Allah telah menjadikan Ka'bah al-Bait al-Haram (rumah suci) itu sebagai pusat kegiatan ibadah bagi manusia.”

Namun asal penamaan dari Ka’bah adalah Baitullah (rumah Allah), oleh karena itu dalam ayat di atas penyebutan Ka’bah diiringkan kata penyebutan al-Bait al-Haram (rumah suci). Hal ini senada dengan firman Allah dalam Surat Ali ‘Imran ayat 96 :

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ

“Sesungguhnya rumah Allah yang pertama kali dibangun untuk tempat beribadah umat manusia, adalah Baitullah yang ada di Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semesta alam.”

Sehingga dalam ayat berikutnya Allah ta’ala menjelaskan :

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

“Hak Allah yang wajib untuk ditunaikan oleh manusia adalah berhaji ke Baitullah bagi siapa saja yang mampu berjalan ke sana.”

Bahkan dalam Surat Al-Haj ayat 33 disebut dengan istilah baitul ‘atiq yang berarti rumah tua atau rumah kuno, sebagaimana firman Allah ta’ala :

لَكُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَآ إِلَى ٱلْبَيْتِ ٱلْعَتِيقِ

“Bagi kalian pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan hingga sampai pada batas tempat wajib (batas masa) penyembelihannya, yaitu setelah sampai ke Baitul Atiq”.

Bahkan kalau diamati secara lebih mendalam, Allah dan Rasul-Nya lebih sering menyebut al-Bait saja yang berarti rumah. Mengapa jarang dijumpai penyebutannya secara lengkap “Baitullah” (rumah Allah), tetapi dicukupkan “al-Bait” (rumah) ? Jawabannya adalah memang bentuk arsitekstur bangunan di Timur Tengah adalah kotak. Menurut Bambang Eka Jaya, Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) dalam kompas.com (21/09/2021) desain rumah-rumah orang Arab pada jaman dahulu berbentuk kotak tanpa genteng karena memiliki tujuan untuk menangkal suhu panas matahari agar tidak masuk ke dalam ruangan. Materialnya pun cukup dengan tanah liat yang tebal dengan bentuk desain kotak.

Bahkan bentuk kotak juga menjadi desain bangunan rumah di beberapa negara di Eropa, seperti Yunani. Itu sebabnya Ka’bah selalu disebutkan di dalam Al-Qur’an dengan kata “al-Bait” yang berarti rumah.

Fakta menunjukkan bahwa foto-foto dan video tentang bagian dalam bangunan Ka’bah menggambarkan situasi di dalam rumah, yaitu ada tiang-tiang, meja dan lampu-lampu gantung. Sedangkan Hajar Aswad berada di salah satu pojok sisi luar Ka’bah, tidak berada di dalam Ka’bah. Fakta tersebut menjadi bukti kuat bahwa bentuk Ka’bah memang rumah. Oleh karena itu wajar saja bila Al-Qur’an dan Hadits selalu menyebut-nyebut Ka’bah dengan kata “al-Bait” atau rumah.

Dalam sejarah peradaban umat manusia, tidak pernah dijumpai adanya agama atau kepercayaan yang mengajarkan menyembah rumah. Oleh karena itu Ka’bah berbentuk kotak karena Ka’bah adalah bangunan rumah yang difungsikan sebagai kiblat untuk menyatukan arah orang-orang yang melakukan shalat. Sehingga orang-orang musyrikin Arab jahiliyah yang fashih berbahasa Arab, orang-orang Yahudi, Nashrani, dan Majusi pada masa itu tidak ada satu orang pun yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka’bah, karena bentuk Ka’bah adalah bangunan rumah.

Seandainya Ka’bah berbetuk bulat, tabung, trapesium atau sejenisnya, maka mirip dengan berbagai bentuk berhala. Seperti al-Lata yang berbentuk batu besar, al-‘Uzza yang berbentuk pohon (mirip bentuk tabung) dan bentuk-bentuk lainnya yang disembah, namun tidak ada yang berbentuk kotak. Karena kotak identik dengan rumah di daerah Timur Tengah dan beberapa negara Eropa. Oleh karena itu Allah berfirman dalam Surat Al-Quraisy ayat 3 :

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah)”



Untuk mengunduh file lengkap bisa menggunakan link :

Wallahu a’lamu bish shawab.

sumber : https://retizen.id/posts/163410/mengapa-kabah-berbentuk-kotak
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler