Media Belanda Beritakan Kluivert Bakal Bawa Jairo Riedewald dan Mitchel Bakker ke Timnas

Kluivert diakui bakal menghadapi tugas berat melatih Timnas Indonesia.

EPA-EFE/MARTIAL TREZZINI
Mantan pemain internasional Belanda dan duta besar untuk final Liga Champions UEFA di Istanbul Patrick Kluivert menunjukkan tiket Bayern Muenchen saat babak perempat final, semifinal, dan final Liga Champions UEFA 2022/23, di Markas UEFA di Nyon, Swiss, Jumat (17/3/2023).
Red: Stevy maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keputusan PSSI mendepak Shin Tae Yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert menjadi sorotan khusus media belanda dalam 24 jam terakhir. Ada satu media, ad.nl yang menilai bahwa Kluivert bakal menjadi magnet bagi pemain Belanda lainnya agar mau dinaturalisasi.

Baca Juga


Dalam artikelnya yang terbit Senin (6/1/2024) berjudul, ‘Welbespraakte Patrick Kluivert moet magneet zijn voor nieuwe jongens richting WK-primeur Indonesië’ ditulis bahwa Kluivert akan membantu mempertajam lini depan timnas. “Kluivert harus membantu tim Indonesia untuk lebih banyak menyerang lagi, mencetak gol lebih banyak.”

Kemudian, ad.nl menulis PSSI tampaknya melihat Kluivert sebagai duta besar yang menjadi magnet untuk pemain Belanda yang merumput di sana untuk mau pindah kewarganegaraan. 

Paling tidak ada dua pemain berkualitas yang sepertinya ‘dijanjikan’ untuk membela timnas bilamana Kluivert menjadi pelatih timnas. “Penunjukkan Kluivert akan membantu memuluskan Jairo Riedewald (Antwerp), pemain yang tiga kali membela timnas Belanda dan Mitchel Bakker (Lille) untuk mau bermain bagi Indonesia,” demikian pernyataan ad.nl.

Dengan tambahan kedua pemain tersebut, kemudian Ole Romeney yang sekarang bergabung di klub FC Oxford, milik keluarga Bakrie, ad.nl melihat peluang Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat-Kanada makin besar.

Namun, ad.nl juga menyadari bahwa tugas Kluivert sangat berat. Persoalannya adalah dalam 10 tahun terakhir Kluivert tidak menunjukkan prestasi moncer menangani klub maupun timnas. Kluivert pernah menjadi asisten Ange Posteceglu di klub Brisbane Roar asal Australia. Menjadi asisten Clarence Seedorf saat menukangi timnas Kamerun. Kemudian menjadi pelatih timnas Curacao, sebelum digantikan Dick Advocaat. 

Kluivert sebetulnya berpeluang moncer, menurut ad.nl saat menangani klub Turki Adana Demirspor. Setelah sebelumnya sempat icip posisi di kepala teknik kepelatihan di FC Barcelona, direktur olahraga PSG. Namun di Turki, menurut ad.nl, Kluivert malah berantakan setelah enam bulan. “Gajinya kerap telat dibayarkan, pemilik klub nya selalu intervensi.”

Dalam pemberitaan terpisah, masih dari laman ad.nl, disebutkan PSSI memang sedang berusaha mendekati pemain Lille yang dipinjam dari Atalanta, Mitchel Bakker.

Mengutip AD, Bakker sudah mengetahui bahwa dirinya diminati oleh PSSI tetapi belum jelas apakah pemain yang memiliki darah Indonesia dari kakeknya itu akan merespon minat dari kubu Indonesia.

Mantan pemain Ajax Amsterdam itu telah memainkan 21 pertandingan untuk timnas kelompok umur Belanda, tetapi ia belum pernah melakukan debut untuk timnas senior.

Jika setuju untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), maka Bakker dapat bergabung dengan para pendahulunya yang juga sebelumnya memiliki kewarganegaraan Belanda seperti Thon Haye, Jay Idzes, Ivar Jenner, Rafael Struick, Shayne Pattynama, dan Justin Hubner.

Karena memiliki darah Indonesia, maka Bakker dapat dikategorikan sebagai pemain diaspora yang dinaturalisasi. Upaya PSSI untuk memperkuat timnas dengan menghadirkan pemain-pemain diaspora terbukti telah mendongkrak kualitas timnas, dengan contoh terkini adalah penampilan Tim Garuda yang mencapai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bakker yang baru berusia 24 tahun, berposisi sebagai bek kiri. Pada musim ini, Bakker mencatatkan sepuluh penampilan dengan koleksi dua gol untuk Lille di Liga Prancis.

Sang pemain pun turut memperkuat Lille di Liga Champions musim ini dengan catatan lima penampilan dan satu gol.

 

Kemarin, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini pelatih baru akan mampu mendongkrak performa timnas Indonesia selama dua pilar inti lainnya juga mendukung.

Posisi pelatih timnas selanjutnya akan diberikan kepada pelatih baru yang berasal dari Eropa khususnya Belanda. “Semuanya itu kan berdasarkan tiga. Satu programnya benar, konsisten. Pelatihnya juga bagus. Kualitas pemainnya juga harus bagus. Itu semua tiga yang tidak bisa terpisahkan,” kata Erick setelah jumpa pers di Jakarta, Senin.

“Kalau cuma programnya bagus, pelatihnya tidak bagus, pemain yang tidak bagus ya tidak bisa sampai membawa improvisasi untuk timnas,” tambahnya.

Saat ditanya apakah pertimbangan untuk merekrut pelatih asal Eropa adalah karena permintaan para pemain diaspora, Erick langsung membantah.

“Kami tidak pernah membeda-bedakan antara pemain naturalisasi dengan pemain Indonesia. Ya kita lihat saja, tetapi tentu masalah komunikasi, masalah taktikal, itu adalah hal-hal yang akan kami evaluasi,” ucap sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.

sumber : ad.nl
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler