Hikmah Medis Dilarangnya Berhubungan Intim Melalui Dubur dan Oral
Tujuan berhubungan intim dalam Islam adalah menghadirkan kebahagiaan dan keturunan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tujuan berhubungan intim dalam Islam adalah menghadirkan kebahagiaan dan juga memperoleh keturunan. Maka dalam melaksanakannya, ada adab-adab yang perlu diperhatikan umat Islam.
Dokter spesialis obstetrisian dan ginekologi (Obgyn) Imam Rasjidi menjelaskan, proses kelahiran hanya akan terjadi jika pembuahan sperma laki-laki kepada ovum perempuan terjadi pada rahim. Dalam hal ini, ajaran Islam memberi syariat bahwa senggama harus dilakukan pada tempat yang semestinya, yakni melaui vagina.
Sehingga dilarang melakukan senggama dan juga ejakulasi melalui anus (dubur) atau mulut wanita (oral). Sebab percintaan yang dilampiaskan pada tempat selain vagina mustahil dapat membuahkan keturunan.
Secara medis, melakukan hubungan intin melalui anus juga sangat rentan menimbulkan penyakit menular seksual yang menyebabkan kemudharatan bagi pasangan. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 223, "Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki,".
Untuk itu yang ditekankan adalah, Islam mengajarkan etika bersenggama yang harus dipahami oleh setiap umat Muslim. Sebab ada banyak sekali ayat Alquran dan juga sunnah Nabi yang menuturkan masalah etika bercinta ini. Karenanya sebelum bercinta, setiap Muslim perlu memperhatikan etika dan prasyarat bersenggama yang baik sesuai syariat.
Baca juga: Adab Berhubungan Intim Suami Istri dalam Islam