Lini Masa Ramai Bahas Tender BRIN Terkait Renovasi Ruang Kerja Mewah Megawati
Jasa renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN di Jalan MH Thamrin menelan anggaran Rp 6,1 miliar.
JAKARTA -- Jagat lini masa Twitter dikagetkan dengan tender bertajuk Jasa Konstruksi Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah BRIN di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tertanggal 27 Mei 2022. Lokasi pengerjaan konstruksi berada di kantor Jalan MH Thamrin Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat.
Informasi itu pertama mencuat dari akun Twitter @al_afif25. Unggahan tersebut ternyata ramai menjadi bahan pembicaraan warganet, khususnya akun @brin_watch. Ratusan komentar merespon unggahan proyek renovasi kantor yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut. Pemilik akun yang tidak menyangka statusnya ramai, akhirnya takut dan menghapus status informasi tender proyek Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.
Kemudian akun @LangitSendur mengunggah kembali pengadaan proyek renovasi ruangan untuk Megawati yang ditetapkan sebagai ketua Dewan Pengarah BRIN. "Halo min @brin_watch, lanjutin twitnya @al_afif25 yang dihapus karena takut wkwk. Ini screenshot dari web LPSE," begitu keterangan pemilik akun @LangitSendur.
Akun @LangitSendur malah lebih lengkap membagikan proyeksi ruangan dewan pengarah BRIN setelah direnovasi. Terlihat foto ruang kerja, ruang tamu, ruang tidur, hingga toilet yang dibangun dengan mewah. "Gambaran dalamnya kayak gini lah kurang lebih, desain full-nya bisa di-download di LPSE-nya BRIN kok," begitu keterangan tersebut.
Akun @LangitSendur menganggap dengan desain dan luas yang direnovasi maka biaya Rp 6,1 miliar tergolong wajar. "Sebenernya harga segitu untuk desain yang mewah dan lumayan luas masih masuk akal sih harganya, yang menurut gue agak fishy tuh ini. Bangunan rumah genset 20x5 meter dua lantai masa bisa nyampe Rp 3 miliar," ujarnya merujuk tender proyek genset di BRIN.
Akun @brin_watch yang selama ini kritis dengan kepimpinan BRIN saat ini pun ikut menanggapi ironi proyek tender bagi dewan pengarah. Padahal, di sisi lain, peneliti BRIN malah kesulitan mendapatkan pendanaan penelitian. Akun @brin_watch pun kemudian me-mention pengakuan akun Susalit Setya Wibowo, sebagai contohnya.
"Kepada Bapak Jokowi, banyak peneliti dan perekayasa saat ini praktis menganggur karena tidak ada pendanaan, bahkan banyak program riset dan inovasi yang strategis dihentikan. Sedangkan di tempat lain para birokrat BRIN berpesta pora. Mohon dilakukan perubahan kepemimpinan di BRIN," ucap akun @Susalit_SW yang ditanggapi @brin_watc.