Buah Sirsak Digadang Bermanfaat untuk Pengobatan Kanker, Faktanya?

Sirsak terkenal sebagai buah yang kaya akan vitamin C dan antioksidan.

ANTARA FOTO
Pekerja menyusun buah sirsak atau durian belanda (Annona muricata) untuk ekspor. Buah sirsak memiliki potensi manfaat untuk pengobatan kanker. Namun, mengingat belum adanya bukti ilmiah yang kuat untuk menjamin efikasi dan keamanannya, peneliti menganjurkan agar masyarakat tak bergantung pada sirsak untuk mengobati kanker.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di balik rasanya yang menyegarkan, buah sirsak ternyata memiliki potensi manfaat yang besar bagi kesehatan. Salah satunya adalah potensi manfaat untuk pengobatan kanker.

Sirsak merupakan buah yang berasal dari hutan hujan di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Di wilayah ini, sirsak biasanya dikonsumsi dalam bentuk jus dan smoothie.

"Sirsak kaya akan vitamin C, dan antioksidan yang diketahui meningkatkan kesehatan imun," jelas WebMD, seperti dilansir Express, Ahad (17/7/2022).

Berdasarkan studi, sirsak dapat meningkatkan sistem imun dengan dua cara. Kedua cara tersebut adalah mendongkrak kemampuan tubuh dalam melawan patogen dan mendorong pengrusakan radikal bebas.

Studi lain yang dilakukan dalam lingkup laboratorium juga menemukan bahwa sirsak memiliki manfaat dalam pengobatan kanker. Studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Natural Products ini mengungkapkan bahwa dua senyawa yang diekstraksi dari biji sirsak bisa membunuh sel kanker secara selektif.

Senyawa tersebut tampak memiliki kemampuan yang setara atau bahkan lebih baik dari obat adriamycin. Adriamycin merupakan obat yang biasa digunakan dalam kemoterapi.

"Senyawa dalam tumbuhan (sirsak) secara selektif menghancurkan sel-sel kanker di usus dengan kekuatan 10 ribu kali lebih tinggi dibandingkan adriamycin," ungkap Constantino Mazzanobile dari Departemen Kesehatan Mental di New York University, melalui tulisannya dalam Journal of Yoga, Physical Therapy and Rehabilitation.

Tim peneliti dari Purdue University juga menemukan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki kemampuan untuk mengeliminasi sel-sel kanker pada setidaknya enam jenis kanker. Dari beragam jenis kanker ini, ekstrak daun sirsak tampak paling efektif melawan sel kanker prostat dan pankreatitis.

Ekstrak ini juga tampak bekerja cukup baik dalam melawan sel kanker di usus dan payudara, tanpa mengganggu sel sehat. Hal ini berbeda dengan kemoterapi yang tak bisa membunuh sel kanker tanpa merusak sel sehat.

Beberapa studi laboratorium lain menemukan bahwa ekstrak sirsak bisa membunuh beberapa jenis sel kanker hati. Kemampuan ini telah dikonfirmasi oleh salah satu studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine. Studi ini menyoroti efek toksik sirsak terhadap sel kanker.

Baca Juga


Berdasarkan studi tersebut, ekstrak sirsak dinilai dapat menjadi kandidat pengobatan kanker yang menjanjikan, terlebih untuk kanker payudara. Oleh karena itu, tim peneliti mendorong adanya penelitian lebih lanjut terhadap ekstrak sirsak untuk terapi kanker.

Meski menjanjikan, penelitian terkait manfaat sirsak untuk pengobatan atau pencegahan kanker pada manusia masih sangat minim. Selain itu, para peneliti juga memiliki kekhawatiran terkait efek samping yang mungkin disebabkan oleh senyawa yang diekstraksi dari sirsak.

"Beberapa studi mengindikasikan bahwa zat kimia dari buah (sirsak) itu bisa menyebabkan perubahan saraf dan gangguan pergerakan. Perubahan saraf bisa memicu gejala seperti penyakit Parkinson," jelas Cancer Research UK.

Mengingat belum adanya bukti ilmiah yang kuat untuk menjamin efikasi dan keamanannya, peneliti menganjurkan agar masyarakat tak bergantung pada sirsak untuk mengobati kanker. Peneliti juga tak menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi sirsak dengan tujuan untuk mencegah kanker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler