Tips Bagi Ibu Hamil untuk Cegah Lahirkan Bayi Stunting
Stunting bisa dicegah sejak dalam kandungan.
Pixabay
Rep: Dian Fath Risalah Red: Dwi Murdaningsih
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stunting masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung, ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standard.
Baca Juga
Stunting berdampak jangka panjang hingga lanjut usia. Stunting dapat terjadi pada saat bayi masih berada dalam kandungan (hamil) dan atau juga setelah bayi dilahirkan.
Namun kelahiran atau bayi stunting sebenarnya bisa dicegah. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan guna pencegahan stunting, Ibu hamil harus makan makanan bergizi.
Calon ibu yang anemia, hamil di usia remaja, darah tinggi baik pada awal atau sepanjang kehamilan, obesitas, kurang energi kronik, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm atau memiliki penyakit kronis seperti tuberkolosis, malaria dan HIV itu perlu diwaspadai.
Asupan gizi ibu hamil merupakan faktor penting, baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil maupun pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungannya agar bisa tumbuh menjadi anak generasi maju yang sehat secara fisik dan mental.
"Selain pertumbuhan fisik yang tinggi dan kuat, asupan nutrisi selama kehamilan bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan kreatif dan yang paling penting lahir dalam kondisi tidak stunting," kata Hasto, Ahad (17/7/2022).
Berikut ini adalah tips bagi ibu hamil agar bayi yang dilahirkan tumbuh dan cerdas serta tidak stunting:
1. Sarapan
Sarapan merupakan waktu makan yang penting, terutama untuk ibu hamil. Walaupun tidak jarang yang mengalami mual di pagi hari, namun mengusahakan sarapan itu sangat baik. Ibu hamil bisa mencoba roti gandum tawar, biscuit kering, pisang atau jus lemon. Pilihlan menu yang sarat vitamin alami yang kaya kandungan kalsium.
2. Makanan berserat
Selain rutin sarapan, ibu hamil pun dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi menu empat sehat lima sempurna. Perbanyak porsi sayuran hijau dan buah. Sesekali Ibu hamil pun bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah yang kaya antioksidan, protein, vitamin E.
3. Cemilan sehat
Cemilan sehat bisa merupakan makanan ringan rendah lemak seperti youghurt dengan topping buah, kacang-kacangan.
4. Rutin konsumsi vitamin
Ibu hamil wajib memeriksa kandungannya secara berkala, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko Kematian Ibu dan Kematian Bayi, selama kehamilan Ibu hamil minimal harus memeriksakan dirinya sebanyak empat kali. Ibu hamil pun disarankan untuk minum vitamin yang bisa berupa suplemen zat besi untuk kelancaran peredaran darah, penambah darah untuk mengurangi resioko anemia, juga asam folat untuk membantu tumbuh kembang bayi.
5. Konsumsi ikan
Ikan merupakan sumber nutrisi yang kaya lemak, omega-3 serta nutrisi yang baik untuk Ibu hamil dan janin. Usahakan Ibu hamil mengikutsertakan dua menu ikan dalam seminggu, namun pastikan ikan dimasak dengan benar hingga matang sempurna.
6. Batasi kafein
Masih ada pro-kontra seputar kafein semasa kehamilan. Namun, anjuran para ahli untuk ibu hamil khusu untuk kafein adalah kurang dari 200 mg per hari atau setara dengan dua cangkir kopi instan. Pastikan perbanyak konsumsi air putih sepanjang hari, bisa ditambah dengan susu atau jus buah segar. Namun yang harus dihindari adalah minuman beralkohol.
7. Hindari makanan mentah
Tingkat kematangan masakan, terutama daging dan ikan juga penting diperhatikan selama kehamilan untuk menghindari potensi bakteri atau kuman.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler