Dokumenter Victoria's Secret di Hulu Ungkap Pelecehan Seksual Jeffrey Epstein

Jeffery Epstein menyalahgunakan kuasanya sebagai perekrut model Victoria's Secret.

Dok Hulu
Hulu Originals. Film dokumenter Victorias Secret: Angels and Demons tayang di Hulu.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bertahun-tahun dikritik karena melanggengkan standar kecantikan yang berbahaya dan kurangnya inklusivitas, reputasi Victoria's Secret kini dikuliti lagi lewat dokumenter Hulu terbaru. Tiga bagian Victoria's Secret: Angels and Demons menampilkan wawancara dengan wartawan, mantan model Victoria's Secret, dan mantan eksekutif perusahaan.

Dokumenter mengeksplorasi naik-turunnya merek pakaian dalam tersebut serta hubungan mantan CEO Leslie Wexner dengan mendiang pemodal Jeffrey Epstein. Salah satu kritik yang dilayangkan adalah bahwa Epstein menyalahgunakan kuasanya sebagai perekrut model katalog Victoria's Secret dengan melakukan penyerangan seksual terhadap calon model.

Alicia Arden, seorang model dan aktris, mengaku bertemu dengan Epstein pada 1997. Mereka bersua ketika perekrutan calon model.

Baca Juga



"Saya memiliki portofolio yang luas, dan saya berpikir 'Satu hal yang ingin saya hilangkan adalah masuk ke katalog Victoria's Secret," katanya di dokumen Hulu, seperti dilansir USA Today, Selasa (19/7/2022).

Arden mengenang, kala itu dia menghadiri pertemuan di kamar hotel Epstein di Santa Monica, California, Amerika Serikat, di mana Epstein memintanya untuk membuka pakaian dan meraba-raba bokongnya. Pasca kejadian itu, dia langsung mengajukan laporan serangan seksual kepada polisi.

Sebelum dugaan insiden ini, Wexner diyakini telah menyadari bahwa Epstein menyelewengkan kuasanya sebagai perekrut model. Hal ini didasarkan pada pengakuan mantan CEO Victoria's Secret Direct, Cindy Fedus-Fields, yang mengatakan bahwa Epstein telah berpura-pura menjadi perekrut calon model sejak 1993.

"Ada seorang eksekutif datang untuk mengatakan itu. Saya memintanya untuk menelepon Leslie Wexner secara langsung dan memberi tahu dia apa yang terjadi. Jadi saya kira Les tahu Epstein berperilaku tak pantas saat merekrut model sekitar tahun '93," kata Fedus-Fields.

Wexner menolak beberapa permintaan untuk diwawancarai mengenai dokumenter tersebut. Namun, dia telah menyangkal tuduhan bahwa dia mengetahui dugaan pelanggaran seksual Epstein saat dia bekerja. Berikut adalah beberapa isu lain yang mencengangkan dari serial dokumenter.

1. Epstein diduga menggunakan uang Wexner untuk membeli pesawat 'Lolita Express'
Sarah Ellison, seorang jurnalis untuk The Washington Post, mencatat bahwa Wexner memberikan kuasa penuh kepada Epstein dengan memberikan kendali keuangan atas semua aset CEO. Dengan uang Wexner, Epstein diduga membeli properti mahal serta jet pribadi yang diduga digunakannya untuk memperdagangkan gadis di bawah umur. Pesawat itu telah dijuluki "Lolita Express" dalam artikel dan media sosial.

2. Epstein diduga membuat Wexner melawan ibunya sendiri
Epstein diduga membuat Wexner melawan orang-orang yang dianggap sebagai hambatan oleh pemodal, termasuk ibu Wexner sendiri, Bella Cabakoff. Pada awal '90-an, Cabakoff jatuh sakit dan mengundurkan diri dari Dewan Yayasan Wexner, jadi Epstein menggantikannya. Tetapi ketika Cabakoff pulih dan ingin kembali bekerja, Epstein tidak memberinya ruang.

"Hasilnya adalah gugatan yang berlarut-larut dan sulit, yang bisa diselesaikan oleh Wexner sendiri. Tapi dia tidak ikut campur, dan dia jelas berselisih dengan ibunya tentang hal itu," kata Ellison

3. Wexner diduga bocorkan rincian pekerjaan seorang penuduh Epstein
Wexner menyatakan dia segera memutuskan hubungan dengan Epstein setelah pemodal itu ditangkap untuk pertama kalinya karena meminta dan menyewa seseorang di bawah 18 tahun untuk prostitusi. Epstein kemudian dihukum atas tuduhan ini pada 2008.

Epstein terhindar dari hukuman penjara yang panjang di bawah kesepakatan pembelaan dengan pengacara AS saat itu. Namun, menurut Ellison, penyelidikan belum lama ini oleh Jaksa Agung Oregon menemukan bahwa Wexner's L Brands, perusahaan induk Victoria's Secret, membantu tim pembela Epstein dalam kasus ini.

"Salah satu penuduhnya kebetulan bekerja untuk Victoria's Secret, dan departemen hukum L Brands, yang mengirimkan catatan hukum mengenai penuduh ini (ke tim Epstein). Catatan-catatan ini tidak dipanggil. Mereka diberikan secara sukarela oleh L Brands, membantu Epstein,” kata Ellison.

Pengacara Wexner membantah temuan penyelidikan, dan menilainya sebagai tuduhan palsu. Pengacara itu juga menambahkan bahwa komite khusus yang dibentuk oleh L Brands melakukan penyelidikan sendiri dan menemukan klaim tidak layak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler