PLN Perkuat Listrik Surabaya-Madura

PLN memastikan selama pengerjaan proyek, pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar.

ANTARA/Rizal Hanafi
Warga menikmati suasana di bawah Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/2/2022). PT PLN (Persero) menangkap peluang pertumbuhan konsumsi listrik di Madura dengan membangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV yang mengalirkan daya listrik dari Surabaya ke Madura melalui Jembatan Suramadu.
Rep: Intan Pratiwi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menangkap peluang pertumbuhan konsumsi listrik di Madura dengan membangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV yang mengalirkan daya listrik dari Surabaya ke Madura melalui Jembatan Suramadu. 

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Muhammad Ramadansyah menjelaskan, jaringan transmisi yang terbentang dari Kedinding hingga Tx Bangkalan di Jembatan Suramadu ini nantinya akan memperkuat kelistrikan Madura yang saat ini disokong dua sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2 SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur. Perlu diketahui, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari proyek ini mencapai 88 persen. 

"Dengan dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini, menjadi upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan. Infrastruktur yang sedang dalam proses pembangunan ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kms dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023," ujar Ramadansyah. 

Ia mengatakan proses pengerjaan pemasangan kabel membutuhkan waktu 365 hari dan dibagi menjadi 2 tahapan. Tahap pertama, pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura dengan masa pengerjaan 19 Juli 2022 - 31 Januari 2023. Sementara, tahap kedua dari arah Madura ke Surabaya yang akan dilaksanakan pada Februari - Juli 2023. 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Lasiran, memastikan selama pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, keandalan pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar dan aman. 

"Pertumbuhan pelanggan di Madura 6,4 persen dari tahun lalu, sementara untuk beban puncak saat ini di Madura sebesar 317,1 MW meningkat 18,94 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi," terang Lasiran. 

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler