Dirjen Kemenag: Literasi Keagamaan Takmir Masjid Masih Minim

Takmir masjid mengemban peran yang strategis.

dok. Republika
Gedung Kemenag
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengingatkan, masjid memiliki potensi yang besar untuk dipenetrasi oleh paham-paham keagamaan yang tidak moderat atau ekstrem di era digital sekarang ini. Dalam konteks ini, takmir masjid mengemban peran yang strategis.

Baca Juga


"Kita telah melakukan survei, dan ada sejumlah penelitian yang dilakukan berbagai pihak, teutama terhadap takmir-takmir masjid kita. Takmir masjid adalah di antara yang paling sentral dalam sebuah ekosistem masjid," tutur dia dalam agenda Konferensi Internasional Komunitas Masjid Asean 2022 yang diinisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI), Selasa (20/7/2022).

Kamaruddin menjelaskan, takmir masjid punya peran yang sentral karena menjadi penentu siapa yang akan menjadi penceramah dan khatib, serta apa aktivitas yang digelar di masjid. Karena itu, kualitas takmir masjid sangat penting untuk ditingkatkan.

Dari hasil penelitian Kementerian Agama, Kamaruddin mengatakan ada tantangan yang dihadapi terkait takmir masjid, yaitu minimnya literasi keagamaan pada kebanyakan takmir. Akibatnya, takmir tidak mampu menyaring siapa penceramah yang baik, dan apa aktivitas bermutu dan berkualitas yang perlu digelar di masjid.

"Literasi keagamaan takmir di Indonesia ada yang bagus, bahkan sangat bagus. Tapi sangat banyak yang literasi keagamaannya sangat minim," tuturnya.

Untuk itu, Kamaruddin mengungkapkan, salah satu kebijakan di Kementerian Agama adalah mengafirmasi, mengadvokasi dan membimbing takmir agar memiliki tingkat literasi keagamaan yang memadai. Ini supaya mereka bisa menjalankan amanah sebagai takmir masjid.

"Karena peran mereka sentral dan sangat penting untuk menjadikan masjid sebagai sentra peningkatan kualitas kehidupan beragama dan sebagai pusat peningkatan literasi keagamaan masyarakat," ucapnya.

Kamaruddin menambahkan, masjid bisa memiliki banyak fungsi. Di samping fungsi agama, tentu juga ada fungsi sosial, ekonomi dan budaya yang bisa dikembangkan di masjid. Menurutnya, takmir masjid merupakan bagian dari ekosistem kemasjidan yang harus menjadi perhatian. "Dan kami di Kementerian Agama menjadikannya sebagai salah satu program prioritas untuk kita tingkatkan kualitas para takmir masjid," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler