Tiga Jenis Suplemen yang Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Ahli kardiologi membagi tiga suplemen yang membahayakan jantung dan alasannya.

Flickr
Tiga jenis suplemen yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung. (ilustrasi)
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label pada suplemen menjanjikan hal-hal besar seperti penurunan berat badan, kulit yang bagus, rambut berkilau, dan kesehatan lainnya yang baik secara keseluruhan. Namun beberapa suplemen justru dapat berakhir merugikan tubuh.

Baca Juga


Untuk menjaga kesehatan jantung, diperlukan beberapa hal seperti diet seimbang, olahraga, tidak merokok, dan mengelola stres. Namun memilih untuk konsumsi suplemen makanan bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Beberapa suplemen masih minim penelitian tentang bahan yang terkandung di dalamnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) secara teknis mengatur keamananan suplemen makanan, tapi itu hanya berlaku setelah perusahaan suplemen melakukan pengujian keamanannya sendiri.

Dilansir Eat This Not That, ahli kardiologi non-invasif di Rumah Sakit Universitas Staten Island, dr Ryan Barry, membagikan tiga suplemen yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan beberapa alasannya:

1. Kafein

Meskipun kafein secara alami ditemukan dalam kopi dan teh, banyak produk lain seperti minuman energi dan pil mengandung kafein dalam jumlah besar. Ini adalah stimulan yang digunakan untuk meningkatkan energi, kewaspadaan, dan mungkin meningkatkan penurunan berat badan.

“Kafein dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah yang bisa menempatkan lebih banyak tekanan pada jantung. Jika ada penyakit jantung bawaan atau tidak terdiagnosis, ini dapat memicu serangan jantung. FDA merekomendasikan kurang dari 400 mg kafein per hari,” kata dr Barry.

2. Citrus aurantium

Citrus aurantium digunakan sebagai suplemen penurun berat badan. Mengandung synephrine, yang dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Synephrine mirip dengan efedrin, ditemukan di ephedra, yang sekarang dilarang di AS.

“Itu dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan menyebabkan kejang arteri koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung. Meskipun saat ini tidak dilarang, FDA menemukan kebanyakan pelabelan suplemen Citrus aurantium tidak memperhatikan jumlah synephrine,” kata dia.

3. L-arginin

L-arginin digunakan sebagai suplemen untuk disfungsi ereksi. L-arginin adalah asam amino, blok bangunan untuk protein dan oksida nitrat. Oksida nitrat akan mengendurkan pembuluh darah, menyebabkan tekanan darah lebih rendah, meningkat sirkulasi, dan mungkin meningkatkan ereksi.

“Ini dapat berinteraksi dengan obat jantung lainnya, menyebabkan peningkatan atau penurunan efektivitas, yang mungkin berbahaya bagi kesehatan jantung. Pada orang yang pernah mengalami serangan jantung di masa lalu, ini dapat menyebabkan komplikasi dan kemungkinan serangan jantung lainnya,” ujar dr Barry.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler