Tanda Diabetes yang Bisa Muncul pada Malam Hari

Setengah dari penyandang diabetes mengalami kerusakan saraf.

Republika
Tanda diabetes yang bisa muncul pada malam hari. (Ilustrasi)
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar gula darah yang tak terkontrol pada penyandang diabetes bisa memicu terjadinya kerusakan saraf. Ketika kerusakan ini sudah terjadi, penyandang diabetes bisa mengalami keringat berlebih pada malam hari.

Baca Juga


American Diabetes Association memperkirakan, setengah dari penyandang diabetes mengalami kerusakan saraf dalam berbagai tingkatan. Kerusakan saraf ini dapat memengaruhi kelenjar keringat dan juga fungsi tubuh lain.

Kerusakan pada kelenjar keringat inilah yang kemudian memicu terjadinya keringat berlebih pada malam hari. Kondisi keringat berlebih ini juga bisa terjadi saat penyandang diabetes melakukan aktivitas sederhana seperti makan.

Kerusakan kelenjar keringat ini bisa terjadi di seluruh tubuh atau hanya pada sebagian area tubuh saja. Ketika kelenjar keringat tak bisa berfungsi dengan sebagaimana mestinya, tubuh akan mengalami kesulitan untuk menjaga suhu tubuh.

Seperti dilansir Times of India, diabetes bisa menyebabkan kerusakan di pembuluh darah besar dan juga kecil. Kondisi ini bisa memicu kerusakan pada organ lain. Kerusakan pada organ tubuh lain ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf.

Kerusakan yang terjadi pada ginjal misalnya, bisa memicu munculnya toksin di dalam darah yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada saraf. Kondisi obesitas juga dapat membuat penyandang diabetes lebih berisiko terhadap neuropati diabetik.

Selain diabetes, kerusakan saraf juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi lain. Salah satunya adalah kebiasaan merokok yang bisa merusak saraf dengan cara membuat arteri menyempit dan kaku.

Kapan ke dokter?

Orang-orang sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala yang berkaitan dengan kerusakan saraf. Beberapa contoh dari gejala tersebut selain keringat berlebihan adalah munculnya sensasi kesemutan atau terbakar di tangan atau kaki, rasa nyeri dan lemah pada tangan atau kaki, serta perubahan pola buang air besar, berkemih, dan fungsi seksual.

Mencegah diabetes dan kerusakan saraf

Sebagian besar komplikasi kerusakan saraf pada penyandang diabetes bisa dicegah dengan cara mengontrol kadar gula darah. Kontrol kadar gula darah ini bisa dilakukan dengan cara memperbaiki pola makan, melakukan latihan fisik secara rutin, kontrol kesehatan ke dokter secara berkala, dan memantau kadar gula darah secara mandiri. Menerapkan pola hidup yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat juga bisa membantu mencegah terjadinya diabetes. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler