Warga Israel Duduki Peringkat Teratas Pemohon Visa Maroko Sejak Normalisasi Hubungan
Pemohon visa Maroko dari warga Israel membludak sejak normalisasi hubungan keduanya
REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Warga negara Israel berada di urutan teratas daftar pemohon visa masuk untuk mengunjungi Maroko.
Juru bicara pemerintah Maroko, Mustapha Baitas, mengatakan pemerintah belum lama ini meluncurkan platform elektronik untuk pengajuan visa masuk dengan tujuan menghidupkan kembali pariwisata.
Dilansir Middle East Monitor, Sabtu (23/7/2022), Baitas menambahkan, sebagian besar aplikasi visa yang diterima otoritas Maroko berasal dari Israel, dengan jumlah mencapai 4.241 permintaan.
Baitas menambahkan, dari total permintaan yang diajukan, sebanyak 2.385 visa telah diberikan. Terutama sejak platform elektronik itu diluncurkan pada 10 Juli.
Menurut pernyataan resmi sebelumnya, otoritas Maroko telah meluncurkan platform baru untuk meningkatkan, menyederhanakan, dan memodernisasi layanan konsuler.
Visa elektronik diberikan kepada satu orang, dengan masa berlaku maksimum 180 hari terhitung sejak tanggal penerbitannya untuk masa tinggal hingga 30 hari.
Pemulihan hubungan Maroko dengan Israel terjadi setelah kesepakatan normalisasi dicapai Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Pakta-pakta ini oleh Washington dinamakan "Kesepakatan Abraham". Washington mengupayakan kerja sama yang lebih erat di antara sekutu-sekutunya untuk mengimbangi Iran yang sedang berkibar.
Israel dan Maroko menjalin hubungan tingkat rendah pada 1990-an tetapi hubungan ini ditangguhkan setelah pemberontakan Palestina melawan Israel meletus pada 2000.
Peningkatan hubungan pada 2020, yang masih belum mencapai normalisasi penuh, telah membuka penerbangan langsung antara kedua negara dan berbagai kesepakatan bilateral.
Menteri Transportasi Israel Merav Michaeli memuji Maroko yang memediasi kesepakatan untuk membuka secara permanen penyeberangan perbatasan dari Yordania ke wilayah pendudukan Tepi Barat. Penyeberangan ini penting untuk lalu lintas Palestina.
Dia mengatakan, pihaknya sedang melangsungkan pembicaraan dengan Rabat tentang proyek infrastruktur lain.
"Maroko adalah pemain yang mampu menyatukan semua orang, melunakkan sikap keras semua orang mengenai masalah apa pun. Mereka betul-betul memiliki cara berbicara kepada semua orang dengan cara sedemikian rupa yang membuat pihak-pihak itu duduk bersama di meja dan bekerja sama," kata Michaeli.