Dua Warganya Tewas di Donbas, Deplu AS Belum Mau Bagikan Informasi Detail

Deplu AS mengonfirmasi dua warganya meninggal dunia di Donbas, Ukraina timur.

EPA-EFE/MIKHAIL PALINCHAK
Kondisi Kiev, Ukraina, setelah ledakan pada 24 Februari 2022. Deplu AS mengonfirmasi ada dua warganya yang meninggal dunia di Donbas, Ukraina timur. Pihak Deplu tidak menjabarkan informasi mengenai waktu kematian maupun keadaan jasad kedua warganya itu demi menghormati keluarga.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi kematian dua warganya di wilayah Donbas, Ukraina timur. Washington belum menjelaskan apa yang menyebabkan mereka meninggal.

Seorang juru bicara Deplu AS mengungkapkan, pihaknya sudah menghubungi keluarga kedua mendiang. Washington memberikan semua bantuan konsuler yang mungkin. Kendati demikian, juru bicara Deplu AS itu menolak mengungkapkan waktu kematian dua warga AS itu atau keadaan mereka.

"Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak mempunyai apa pun (untuk dibagikan) lebih lanjut," ungkap juru bicara Deplu AS tersebut, Sabtu (23/7/2022).

Baca Juga


Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, sejumlah warga AS secara sukarela bertolak ke Kiev untuk bertempur bersama pasukan negara tersebut. Meskipun pemerintah AS sudah memperingatkan untuk tidak ikut mengangkat senjata, mereka mengabaikannya.

Pada Mei lalu, seorang warga AS dikonfirmasi tewas dalam pertempuran. Sejak awal agresi, Donbas sudah menjadi pusat pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina.

Rusia telah berhasil menguasai Luhansk dan tengah berusaha mengambil alih Donetsk. Sebelum melancarkan serangan pada 24 Februari lalu, Moskow sudah terlebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk.

Sejak 2014, wilayah Luhansk dan Donetsk sudah dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Selain Rusia, terdapat dua negara lain yang telah mengakui kemerdekaan mereka, yakni Suriah dan Korea Utara (Korut). Ukraina telah memutuskan hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler