Dua Warganya Tewas di Donbas, Deplu AS Belum Mau Bagikan Informasi Detail
Deplu AS mengonfirmasi dua warganya meninggal dunia di Donbas, Ukraina timur.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi kematian dua warganya di wilayah Donbas, Ukraina timur. Washington belum menjelaskan apa yang menyebabkan mereka meninggal.
Seorang juru bicara Deplu AS mengungkapkan, pihaknya sudah menghubungi keluarga kedua mendiang. Washington memberikan semua bantuan konsuler yang mungkin. Kendati demikian, juru bicara Deplu AS itu menolak mengungkapkan waktu kematian dua warga AS itu atau keadaan mereka.
"Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak mempunyai apa pun (untuk dibagikan) lebih lanjut," ungkap juru bicara Deplu AS tersebut, Sabtu (23/7/2022).
Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, sejumlah warga AS secara sukarela bertolak ke Kiev untuk bertempur bersama pasukan negara tersebut. Meskipun pemerintah AS sudah memperingatkan untuk tidak ikut mengangkat senjata, mereka mengabaikannya.
Pada Mei lalu, seorang warga AS dikonfirmasi tewas dalam pertempuran. Sejak awal agresi, Donbas sudah menjadi pusat pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina.
Rusia telah berhasil menguasai Luhansk dan tengah berusaha mengambil alih Donetsk. Sebelum melancarkan serangan pada 24 Februari lalu, Moskow sudah terlebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk.
Sejak 2014, wilayah Luhansk dan Donetsk sudah dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Selain Rusia, terdapat dua negara lain yang telah mengakui kemerdekaan mereka, yakni Suriah dan Korea Utara (Korut). Ukraina telah memutuskan hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.