Dilarang Mencabut Uban, Ini Penjelasan Ahli
Mencabut uban menjadi salah satu kebiasaan yang tidak dianjurkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencabut uban ternyata merupakan kebiasaan yang tak dianjurkan. Akan tetapi, alasannya tak berkaitan dengan mitos yang menyebutkan bahwa uban akan tumbuh lebih banyak bila dicabut.
"Mencabut satu rambut tak membuat lebih banyak rambut tumbuh, itu merupakan sebuah ide yang tak didasarkan pada sains," jelas style director dari jenama perawatan rambut profesional Eufora International, Mirza Batanovic, seperti dilansir Huffington Post, Rabu (27/7/2022).
Mencabut uban tak dianjurkan karena bisa mengurangi siklus pertumbuhan rambut. Menurut penata rambut dari 3" More Inches Haircare, Michael Van Clarke, rambut yang dicabut akan memulai siklus pertumbuhan berikutnya setelah tiga bulan.
"Pada setiap siklus yang terjadi setelah umur 20 tahun, rambut tumbuh lebih tipis dan bertahan untuk waktu yang sedikit lebih pendek," jelas ungkap Clarke.
Clarke menambahkan, siklus pertumbuhan rambut ini biasanya berlangsung selama lima tahun. Selain itu, jumlah siklus pertumbuhan rambut itu terbatas.
Selain memangkas siklus pertumbuhan rambut, kebiasaan mencabut uban bisa membuat folikel rambut mengalami trauma. Trauma ini bisa menyebabkan infeksi atau bahkan kebotakan.
"Anda mungkin mendapatkan lebih banyak kerugian daripada manfaat," pungkas penata rambut Jennifer Korab.
Yang Bisa Dilakukan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan terhadap uban. Yang pertama adalah menerima kemunculan uban sebagai bagian alami dari proses penuaan.
Bila merasa terganggu dengan kemunculan uban, mewarnai rambut bisa menjadi solusi. Penata rambut bisa merekomendasikan palet warna yang sesuai dengan warna uban, sehingga bila nanti muncul uban baru, perawatannya tidak akan rumit.
"Saya biasanya menganjurkan klien untuk menemukan cara yang mudah, menyenangkan, dan tetap trendy untuk menerima rambut putih mereka, daripada menentangnya," ujar national artistic director untuk Alfaparf Milano Professional, Cassie Siskovic.