Harta Keluarga Terkaya di Dunia Susut Rp 170,920 Triliun
Keluarga terkaya di dunia ini telah meningkatkan penjualan sahamnya di Walmart.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Kekayaan keluarga terkaya di dunia yang juga merupakan pemilik jaringan perusahaan ritel Walmart, Walton, berkurang 11,4 miliar dolar AS atau setara Rp 170,920 triliun (kurs Rp 14.993 per dolar AS). Hal tersebut terjadi setelah Walmart Inc memangkas prospek pendapatannya untuk kedua kalinya pada tahun ini.
Saham yang berbasis di Bentonville, Arkansas yang dikendalikan oleh keluarga itu jatuh 7,6 persen di perdagangan New York setelah mengatakan laba per saham akan turun sebanyak 13 persen pada tahun ini. Dua bulan lalu, perusahaan mengatakan laba per saham hanya akan turun sekitar satu persen, sementara pada Februari 2022 memperkirakan kenaikan moderat.
Tiga anak Walton yang masih hidup, Alice, Jim, Rob, serta menantu perempuan Christy dan putra Christy Lukas memiliki hampir setengah dari saham itu. Dikutip dari Bloomberg, Selasa (26/7/2022), kondisi itu memberikan mereka kekayaan bersih gabungan sekitar 199,3 miliar dolar AS yang turun hampir 11 persen sejak pertama tahun ini.
Walmart bukan satu-satunya pengecer yang melihat sahamnya jatuh. Perusahaan e-commerce Kanada Shopify Inc turun 14 persen pada Selasa (26/7/2022) setelah Chief Executive Officer Tobi Lutke mengakui keputusan perusahaan untuk berkembang pesat keluar dari pandemi Covid-19 tidak membuahkan hasil. Akibatnya, perusahaan mengatakan berencana untuk memotong sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya.
Keluarga Walton, yang memiliki saham Walmart melalui berbagai perwalian telah meningkatkan penjualan sahamnya dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menurunkan 6,2 miliar dolar AS saham tahun lalu, yang menurut perusahaan adalah bagian dari strategi untuk menjaga saham keluarga di bawah 50 persen.
Sebuah kelompok investor yang dipimpin oleh Rob Walton setuju untuk membeli NFL's Denver Broncos dengan rekor 4,65 miliar dolar AS. Kesepakatan tersebut diumumkan pada Juni 2022 dan masih membutuhkan persetujuan dari komite keuangan Liga Sepak Bola Nasional dan kepemilikan liga.