Cara Nabi Muhammad Menghibur Abu Bakar Saat Bersembunyi di Gua dalam Perjalanan Hijrah
Abu Bakar menemani Nabi Muhammad saat hijrah.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kabar Nabi Muhammad SAW hendak hijrah dari Makkah memang telah didengar oleh pemuka kaum kafir Quraisy. Untuk itu, umat Islam menyiapkan strategi perjalanan yang gemilang dengan siasat-siasat yang cerdas.
Saat kaum kafir Quraisy hendak mengepung rumah Rasulullah SAW, ternyata mereka hanya mendapati Sayyidina Ali bin Abi Thalib lah yang justru tertidur di pembaringan Nabi. Sementara itu jauh dari pengepungan yang mencekam itu, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar telah berjalan menuju Madinah.
Dalam perjalanan inilah, Nabi bersama Sayyidina Abu Bakar sempat bersembunyi di Gua Thaur. Muhammad Husain Haikal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad menjelaskan, saat kaum kafir Quraisy melintasi gua tersebut dalam misi mencari Muhammad, mereka membawa pedang dan tongkat sambil bulak-balik mencari ke segenap penjuru. Tidak jauh dari gua Thaur itu mereka bertemu dengan seorang gembala tentang apakah melihat seseorang yang barangkali melintasi atau masuk ke gua tersebut.
Penggembala itu menjawab, “Mungkin saja mereka dalam gua itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang menuju ke sana,”. Mendengar jawaban penggembala tersebut, Sayyidina Abu Bakar berkeringat. Beliau khawatir mereka akan menyerbu ke dalam gua itu. Maka, Sayyidina Abu Bakar menahan nafas tidak bergerak, ia hanya mempasrahkan nasibnya kepada Allah SWT.
Kemudian, kaum kafir Quraisy itu pun datang menaiki gua, namun kemudian mereka turun lagi. Seseroang dari mereka bertanya kepada pemimpin kawanan tersebut mengapa dia berputar balik arah dan tak memasuki gua, dia menjawab, “Ada sarang laba-laba di tempat itu, yang memang sudah ada sejak sebelum Muhammad lahir. Saya juga melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu, jadi saya mengetahui tidak ada orang di sana,”.
Sementara itu, Sayyidina Abu Bakar semakin ketakutan sedangkan Nabi Muhammad SAW semakin berdoa dengan sungguh-sungguh. Beliau kemudian merapatkan diri kepada Sayyidina Abu Bakar dan berbisik di telinganya seraya menghibur, “La tahzan, innalllaha ma’ana,”. Yang artinya, “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita,”.
Di dalam kitab-kitab hadis ada juga sumber yang menyebutkan bahwa setelah terasa oleh Sayyidina Abu Bakar kaum Quraisy semakin mendekat, ia berkata sambil berbisik kepada Rasulullah, “Kalau mereka ada yang menengok ke bawah, pasti mereka akan melihat kita,”.
Nabi pun berkata, “Ya Aba Bakrin, maa zhannuka bitsnainillahi tsalitsuhuma,”. Yang artinya, “Wahai Abu Bakar, kalau kau menduga bahwa kita hanya berdua, (sesungguhnya) ketiganya adalah Allah SWT,”. Maka benar saja, kaum kafir Quraisy meninggalkan gua tersebut tanpa sama sekali menemukan Rasulullah SAW.