Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menjadi teladan dalam menunjukkan kasih sayang.

MGROL100
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang berusaha keras mempersulit orang lain meskipun bersikap baik dan murah hati akan lebih mudah. Ini adalah kenyataan yang buruk dan juga menular.

Baca Juga


Ketika Anda telah disakiti atau dimarahi dengan kasar, itu mengubah suasana hati dan membuat Anda lebih mungkin untuk bertindak dengan cara yang sama kasarnya kepada orang lain. Kita semua pernah mengalaminya.

Dibutuhkan keinginan untuk bisa melepaskan dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Tetapi kenyataannya adalah tidak ada penangkal keburukan seperti kata-kata baik atau bahkan senyum dari orang asing yang peduli.

Ketika kita tidak dapat menemukan kasih sayang, kita hanya dapat melihat kepada Nabi Muhammad yang menunjukkan kebaikan dan kasih sayang bahkan di hari-hari tergelapnya. Ketika kita tidak dapat menemukan orang yang baik dan baik hati untuk menunjukkan kasih sayang kepada kita, kita dapat mengikuti teladan Nabi Muhammad.

Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad

1. Kasih sayang untuk anak-anak

Nabi Muhammad SAW mencium cucunya Al-Hasan bin Ali. Aqr'a bin Habis, yang bersamanya saat itu berkata: “Saya memiliki sepuluh anak laki-laki dan tidak pernah mencium satupun dari mereka”.

Nabi melihatnya dan berkata: “Barang siapa tidak mau berbelas kasih,maka ia tidak akan mendapatkan belas kasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita bisa melihat bahwa Aqr'a ibn Habis sedang mencoba memuji diri sendiri atas apa yang dia anggap sebagai kekuatan dan ketangguhan. Tapi Nabi SAW menembak ide itu dengan cara yang paling ringkas dan sempurna.

2. Kebaikan dalam ucapan

Di zaman saat ini, begitu mudah untuk mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran jutaan orang melalui media sosial, sekarang lebih penting untuk mempertimbangkan apakah kata-kata kita baik atau perlu.

Kata-kata kita memiliki kekuatan untuk menyakiti orang, jauh dan luas. Sangat penting bagi kita untuk mengambil nasihat dari Nabi Muhammad ini dalam kata-kata tertulis dan lisan kita. Kebaikan online sama menularnya dengan offline. Dan perasaan terluka terjadi di dunia maya sama seperti yang mereka lakukan di tanah yang kukuh.

3. Kebaikan untuk tetangga kita

Nabi Muhammad mengajari kita dalam banyak cara bagaimana berpikir secara global bertindak secara lokal. Ketika kita berpikir tentang seberapa banyak keburukan yang terjadi di dunia luar atau jangkauan kita, tampaknya mustahil untuk membantu membuat perubahan.

Tapi Nabi Muhammad punya solusi. Mulailah bersikap baik dan peduli pada orang-orang terdekat Anda. Dan welas asih itu akan menyebar dan berdampak di komunitas yang lebih besar dan seterusnya.

Jika setiap orang memastikan tetangganya terpenuhi, tersenyum dan memperlakukannya dengan hormat, dan bertanya bagaimana keadaannya, pikirkan dampak perlakuan baik ini. Kita hanya perlu menjangkau orang-orang terdekat kita secara harfiah, kemudian orang-orang itu akan menjangkau orang-orang terdekat mereka, dan seterusnya.

4. Menunjukkan kasih sayang kepada yang lemah di masyarakat

Bersikap baik kepada tetangga kita mungkin tampak jelas, karena mereka dapat membalas budi. Tetapi ketika kita baik kepada mereka yang kita pikir tidak akan pernah bisa membalas budi, kita akan mulai melihat perubahan nyata dalam masyarakat.

Kita belajar dari ajaran Nabi Muhammad bahwa terkadang kita hanya diberi harta dari Allah karena orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kedermawanan kita. Seorang sahabat bernama Sa'ad pernah memiliki anggapan dia lebih tinggi dari orang-orang yang tidak begitu kaya seperti dia.

5. Rahmat untuk semua makhluk hidup

Kebaikan dan kasih sayang bukan hanya sesuatu yang kita simpan untuk sesama manusia. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita bahkan hewan dan tumbuhan pun berhak mendapatkan perlakuan yang baik dari kita.

Dunia dengan kebaikan dimulai dari diri kita masing-masing. Nabi SAW memulai reaksi berantai kebaikan yang masih kita rasakan efeknya hari ini. Sekarang terserah kita untuk melanjutkannya, untuk terus menunjukkan kasih sayang kepada semua ciptaan Allah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler