Meksiko Deklarasikan Kekeringan di Nuevo Leon Sebagai Masalah Keamanan Nasional

Kekeringan di pusat industri Meksiko itu beberapa bulan terakhir semakin parah.

explorandomexico.com
Negara bagian Nuevo Leon, Meksiko
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MONTERREY -- Meksiko mendeklarasikan kelangkaan air di Negara Bagian Nuevo Leon sebagai masalah 'keamanan nasional'. Kekeringan di pusat industri Meksiko itu beberapa bulan terakhir semakin parah.

Baca Juga


Dalam deklarasi yang diumumkan Jumat (29/7/2022) sore waktu setempat, pemerintah federal mengatakan ketersediaan air untuk masyarakat menjadi prioritas. Meksiko juga mengatakan jatah air perusahaan swasta yang ditetapkan pemerintah dapat dimodifikasi atau dikurangi.

"Kami akan dapat menjamin air (di negara bagian Nuevo Leon) untuk delapan hingga 10 tahun ke depan," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador dalam konferensi pers rutin.

Beberapa bulan terakhir kemarahan warga di seluruh area metropolitian Monterrey yang dihuni 5,3 juta orang semakin meningkat karena pemerintah membatasi akses warga ke air. Bahkan saat perusahaan minum botolan dan bir terus mengambil jutaan galon air setiap tahunnya berdasarkan konsensi yang ditetapkan pemerintah federal.  

Berdasarkan otoritas air Meksiko, CONAGUA mengatakan Heineken memiliki izin untuk mengambil air sebanyak 3,6 juta kubik meter. Pada bulan ini perusahaan bir itu mengatakan akan menyerahkan 20 persen air untuk digunakan warga.

Foto-foto kaleng-kaleng air yang didonasikan Heineken viral di media sosial. Masyarakat yang kekurangan air mengkritik perusahaan tersebut. Pada bulan Juni pemerintah mulai menjatah air metropolitan beberapa jam setiap pagi.

Penjatahan air ini memicu unjuk rasa sporadis, beberapa warga yang turun ke jalan mengatakan mereka tidak memiliki air selama beberapa hari atau bahkan minggu. Perusahaan minuman botol Bottler Arca Continental yang beroperasi di Nuevo Leon menyerahkan pertanyaan ke kamar dagang lokal Caintra yang menolak memberikan komentar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler